Dihubkominfo Imbau Tidak Meminta Sumbangan di Jalan

id Meminta Sumbangan

Dihubkominfo Imbau Tidak Meminta Sumbangan di Jalan

Ilustrasi, meminta sumbangan di jalan raya. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dihubkominfo) Sumatera Barat, Amran, mengimbau masyarakat untuk tidak meminta sumbangan di jalan raya karena dapat mengancam keselamatan dan mengganggu lalu lintas.

"Biasanya menjelang HUT RI banyak masyarakat meminta sumbangan di jalan raya, tentunya ini dapat membahayakan peminta sumbangan dan mengganggu lalu lintas," katanya di Padang, Rabu.

Ia mengapresiasi masyarakat yang merayakan HUT RI, namun sebaiknya masyarakat meminta sumbangan secara resmi melalui lurah atau camat ke kantor-kantor dan rumah-rumah di kawasannya saja.

Masyarakat juga bisa meminta sumbangan melalui pos pemungutan retribusi dengan menitipkannya kepada petugas, namun permintaan itu harus resmi sehingga penggunaan uang sumbangan juga terjamin.

"Pemerintah perlu menyosialisasikan hal ini, karena tidak jarang peminta sumbangan dilakukan oleh anak di bawah umur," ujarnya.

Pihaknya memang tidak bisa melarang secara tegas kepada masyarakat terkait meminta sumbangan di jalan raya ini, karena sifatnya juga sementara pada hari-hari besar saja.

Namun apabila kegiatan meminta sumbangan itu berlangsung lama, maka harus ditindak tegas karena dapat membahayakan.

Sementara itu, pengamat sosial dari Universitas Andalas Padang, Prof. Afrizal, mengatakan pemerintah setempat dan dinas terkait bisa menertibkan kegiatan meminta sumbangan di jalan raya, karena mengganggu lalu lintas dan keselamatan warga.

"Itu merupakan perbuatan yang tidak baik, karena membahayakan keselamatan, bukankah masyarakat bisa meminta sumbangan ke rumah-rumah, toko-toko, atau warga yang berada di daerah mereka," katanya saat dihubungi di Padang, Rabu.

Ia menambahkan dengan meminta-minta sumbangan di jalan juga dapat memperburuk citra daerah, karena pada hari-hari tertentu hampir di sepanjang jalan di satu daerah banyak ditemukan masyarakat yang meminta-minta. (*)