Jakarta, (Antara Sumbar) - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan desa online menjadi salah satu solusi untuk mempercepat program pembangunan di desa.
"Desa online akan mempercepat program desa membangun. Nanti segala informasi tentang desa berada di dalamnya, sehingga potensi desa, produk unggulan desa, dan percepatan pembangunan desa bisa dipromosikan dan diakses dengan mudah," ujar Marwan, di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan desa online dapat dimanfaatkan sebagai sarana transparansi desa.
Laporan tentang rencana pembangunan desa, pengelolaan dana desa, dan kemajuan pembangunan desa bisa dilakukan melalui desa online.
Dengan adanya jaringan desa online, lanjut Mendes Marwan, desa-desa di Indonesia juga tak lagi terisolasi dan akan lebih melek teknologi.
"Akses informasi akan mudah didapatkan, sehingga transfer ilmu dan teknologi bisa cepat sampai ke desa. Desa harus menjadi subjek, bukan lagi sekedar penonton," kata dia lagi.
Mendes Marwan sangat yakin proses desa membangun akan semakin kencang terjadi, terutama dengan adanya dana desa yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Karena itu, desa online akan mempermudah informasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembangunan, termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa).
Pengembangan desa online dimulai pada 2016 dan secara bertahap terus dilakukan hingga rampung 2019. Tahun ini, pemerintah menargetkan setidaknya 30.000 desa terkoneksi dengan desa online.
"Kami harus gerak cepat. Sistem desa online ini tentunya juga memudahkan pemda dalam melakukan perencanaan pembangunan termasuk saat melaporkan arus lalu lintas dana desa yang telah diperoleh dari pemerintah pusat," katanya lagi.
Pemerintah juga memberikan fasilitas portal lengkap dengan perangkat pendukung. Operator situs desa juga akan mendapatkan pelatihan agar dapat mengelola dan mengoperasikan web secara mandiri. (*)