Pemudik Waspadai Perlintasan Kereta Api Tanpa Pintu

id perlintasan, kereta api, pemudik

Pemudik Waspadai Perlintasan Kereta Api Tanpa Pintu

Ilustrasi - Warga memperhatikan mobil yang tertabrak Kereta Api (KA) Doho jurusan Blitar - Surabaya di perlintasan kereta api Desa Gilang, Taman, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (14/4). Kecelakaan tersebut mengakibatkan empat orang meninggal dan dua orang mengalami luka serius. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), AKBP Riko Junaldy mengimbau kepada pemudik agar mewaspadai perlintasan kereta api di daerah itu terutama yang tidak memiliki pintu pengaman.

"Untuk Kota Pariaman terdapat beberapa perlintasan kereta api yang tidak memiliki pintu pengaman. Hal tersebut dikhawatirkan dapat mengancam keselamatan pengendara dan pengguna jalan yang menyebrangi titik tersebut," katanya di Pariaman, Kamis.

Ia menambahkan setiap harinya terdapat empat jadwal pemberangkatan bolak balik kereta api dari arah Kota Pariaman menuju Kota Padang.

Ia menerangkan kepada pengendara agar meningkatkan kewaspadaan pada jadwal pemberangkatan kereta api sekitar pukul 06.00 WIB, 09.00 WIB, 14.00 WIB, dan pukul 16.00 WIB.

Terkait koordinasi dengan pihak kereta api sendiri, Polres setempat sudah meminta agar kereta api yang akan melewati perlintasan sebidang untuk menghidupkan klakson sebanyak mungkin dan memperlambat laju kecepatannya.

"Selain melakukan permintaan tersebut kepada pihak kereta api, kami juga kembali menekankan kepada pengendara di jalan raya untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan tidak melakukan pelanggaran seperti menggunakan ponsel saat mengemudi," jelasnya.

Pihaknya juga meminta kepada pemudik dan masyarakat yang akan melintasi perlintasan kereta api agar tidak menutup penuh kaca pintu mobil yang bertujuan agar bisa mendengarkan klakson kereta api.

Selain perihal kaca pintu mobil dan bermain ponsel, pengemudi jalan raya diminta juga tidak menghidupkan musik dengan volume keras agar tidak menganggu pendengaran.

Pihaknya membenarkan kasus kecelakaan kereta api yang menabrak sebuah minibus di Kelurahan Kereta Api pada Rabu sore (29/6) diduga karena korban mengemudi sambil menggunakan telepon genggam sehingga tidak mengetahui kereta sedang melaju dari arah selatan.

Pada Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah 2015, pihak kepolisian juga mencatat satu kecelakaan kereta api dengan sebuah minibus di daerah Desa Cimparuah, Kecamatan Pariaman Tengah dan dilaporkan korban meninggal dunia.

Selain itu, Kapolres juga mengimbau kepada para calon pemudik agar tidak menggunakan truk untuk membawa penumpang karena dikhawatirkan dapat menimbulkan bahaya bagi penumpang itu sendiri.

"Dikhawatirkan mobil truk tersebut tidak stabil saat membawa penumpang, karena peruntukanya untuk membawa barang-barang," ujarnya. (*)