Menkopolhukam Tinjau Laboratorium dan Ruang Tahanan BNN

id Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Laboratorium dan Ruang Tahanan BNN

Jakarta, (AntaraSumbar) - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan meninjau Balai Laboratorium Narkoba serta ruang tahanan Badan Narkotika Nasional, di Jakarta,Kamis.

Dalam kesempatan itu, Kepala BNN Budi Waseso menyampaikan kepada Menkopolhukam tantangan yang dihadapi BNN dalam memerangi peredaran narkoba di Tanah Air.

"BNN secara tugas sangat berat jika dibandingkan ancaman yang harus dihadapi. Penduduk Indonesia berjumlah 250 juta, yang 125 juta di antaranya adalah usia produktif yang harus diamankan dari narkotika, sedangkan personel BNN hanya 4.400 di seluruh Indonesia," ujar Budi Waseso di Kantor BNN, Kamis.

Budi Waseso juga menyampaikan belum adanya kantor resmi BNN turut mempengaruhi kecepatan petugas dalam mengungkap jaringan narkotika.

Menurut dia, kantor pusat BNN yang ada di Jakarta saat ini merupakan kantor pinjaman yang tidak mampu menampung seluruh pegawai BNN tingkat pusat.

Selain itu ruang tahanan yang tidak memadai mengakibatkan sebagian tahanan harus dititipkan di ruang tahanan lain.

"Ini berdampak terhadap kecepatan kita mengungkap. Kondisi peralatan serta anggaran kami juga terbatas," ujar dia.

Budi Waseso minta petunjuk Menkopolhukam atas optimalisasi kerja BNN ke depan. Dia menyatakan BNN memiliki semangat besar untuk memerangi jaringan narkoba.

Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dirinya akan segera melaporkan kepada Presiden Joko Widodo atas kondisi yang sedang dihadapi BNN.

"Saya meyakini Presiden akan segera merespon," ujar Luhut.

Luhut menekankan untuk memberantas kegiatan narkotika yang terorganisasi, maka diperlukan organisasi yang terorganisasikan dengan rapi. Dia menilai sejauh ini BNN telah memiliki semangat yang besar dalam memerangi narkoba, namun dari sisi fasilitas sangat diperlukan penguatan. (*)