Pengusaha: Alihkan Subsidi BBM untuk Daerah

id Pengusaha: Alihkan Subsidi BBM untuk Daerah

Pengusaha: Alihkan Subsidi BBM untuk Daerah

Ilustrasi. (ANTARA)

Jakarta, (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan perlu adanya pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dalam bentuk lain, terutama yang ditujukan untuk pengembangan daerah. "Subsidi BBM sebaiknya dialihkan dalam bentuk lain, jangan di minyak karena dampaknya sangat kecil," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Konstruksi dan Pertanahan Bambang Sujagad saat dihubungi di Jakarta, Sabtu. Menurut Bambang, subsidi BBM lebih banyak dinikmati oleh kalangan yang tidak seharusnya menerima subsidi. Oleh karena itu, lebih baik subsidi BBM dialokasikan untuk pembangunan di daerah seperti infrastruktur dan pengembangan usaha di sana. "Misalnya untuk membangun infrastruktur daerah atau pengembangan pengusaha di daerah ketimbang untuk minyak," jelasnya. Anggaran subsidi BBM yang terlalu besar juga dinilai pengusaha sebagai salah satu batu sandungan industri selain infrastruktur. "Pemerintah juga harus membenahi biaya-biaya yang tidak penting seperti pungutan liar yang ditarik dari pengusaha," katanya. Dengan kondisi demikian, Bambang mengaku produk Indonesia akan terus sulit meningkatkan daya saingnya. Padahal, daya saing produk akan sangat berdampak pada investasi yang akan ditanamkan di tanah air. Jika daya saing produk Indonesia lebih rendah dari negara tetangga seperti Malaysia, terutama dari kualitas dan harga, investor akan mengurungkan niatnya untuk berinvestasi. "Karena itu perlu peningkatan daya saing untuk mengundang investor," ujarnya. Daya saing produk yang tinggi, selanjutnya, diharapkan bisa memenuhi target pertumbuhan industri yang ditetapkan pemerintah. Menteri Perindustrian MS Hidayat sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan industri 2013 akan berada di kisaran 6,8 hingga 7,1 persen. Ekspor barang industri, diperkirakan bisa mencapai sekitar 125 miliar dolar AS dan penanaman modal asing bisa mencapai 12 miliar dolar AS. (*/jno)