Festival Bahari Alor 2015 Ditargetkan Jaring Wisatawan

id Festival Bahari Alor 2015

Jakarta, (Antara) - Festival Bahari Alor 2015 segera digelar di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 16-18 September 2015 yang diharapkan mampu menjaring lebih banyak wisatawan dengan salah satu daya tarik lokasi diving kelas dunia yang belum banyak dikenal.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Jakarta, Kamis, mengatakan pihaknya mendukung penuh Dinas Provinsi NTT dan inisiasi Way 2 East Indonesia bersama Pemkab Alor untuk menyelenggarakan Festival Bahari pertama di Alor.

"Wisata bahari dan wisata petualangan Indonesia perlu terus ditingkatkan agar Indonesia menjadi destinasi utama di dunia. Untuk itu perlu promosi berkesinambungan agar wisata Indonesia lebih mendunia," kata Arief Yahya.

Pada kesempatan yang sama Bupati Alor Amon Djobo mengatakan pihaknya akan menggelar Festival Bahari Alor yang puncaknya pada 18 September 2015 di Pantai Sebanjar, Desa Alor Besar, Kabupaten Alor dengan melakukan upacara Pou-Hari dan Gala Soro, serta parade 100 kapal perang tradisional.

"Festival Bahari Alor yang pertama kali ini akan diisi dengan empat kegiatan bahari," katanya.

Festival itu akan melibatkan seribu orang lebih di antaranya melalui kegiatan Pou-Hari yakni upacara pemberian sesajen kepada roh-roh laut sebagai simbol berkat kepada masyarakat di Desa Alor Kecil berupa banyaknya ikan-ikan yang bermunculan di pinggir pantai akibat adanya arus laut dingin.

Selain itu ada acara Gala Soro yakni upacara kemenangan perang yang dilakukan di laut oleh suku-suku di Alor dan lomba foto bawah laut yang akan diikuti oleh 25 penyelam dari dalam dan luar negeri.

Acara keempat berupa Gala Dinner di Pantai Batu Putih, Alor, yang memungkinkan pengunjung mencicipi kuliner Alor.

Amon mengatakan selain budaya yang masih asli, Alor memiliki potensi alam yang sangat besar terutama sebagai destinasi wisata adventure alam termasuk diving kelas dunia.

"Laut Alor terkenal dengan keindahan terumbu karang dan keindahan bawah laut untuk penggemar diving. Laut Alor adalah laut terindah sehingga media asing menjuluki bawah lautnya mirip Kepulauan Karibia," katanya.

Alor yang dijuluki Pulau Seribu Moko juga memiliki banyak bahasa daerah (Bahasa Suku), hingga kini ada lebih dari 40 bahasa.

Kain tenun dengan ragam corak dengan pewarna alami merupakan nilai luar biasa yang dimiliki Alor.

Alor tidak saja memiliki keragaman budaya setiap suku, namun juga memiliki kekayaan luar biasa soal kerukunan beragama sehingga Alor memiliki salah satu Al Quran tertua (1519) di Indonesia yang akan para peserta kunjungi di museum Alor. (*)