Padang, (Antara) - Koordinator Perguruan Tinggi Sewasta (Kopertis) Wilayah X (Sumatera Barat, Riau, Jambi, Riau Kepulauan) mendorong Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk tetap mempertahankan penulisan skripsi sebagai syarat kelulusan, karena sangat penting untuk melatih kemampuan menganalisis dan menulis mahasiswa.
"Melalui skripsi kita bisa melatih wawasan mahasiswa untuk berpikir memecahkan masalah dan melatih mahasiswa untuk bisa menulis," kata Ketua Kopertis Wilayah X, Ganefri di Padang, Rabu.
Ia mengatakan, akan ada perbedaan antara mahasiswa yang lulus dengan skripsi dengan mahasiswa yang lulus tidak dengan skripsi.
Ia menjelaskan, saat ini Indonesia sedang berusaha mendorong peningkatan publikasi ilmiah berupa riset. Untuk itu ia berharap agar skripsi-skripsi yang bagus hasil penelitian mahasiswa bisa dipublikasikan.
"Bagaimana kita akan mempublikasikan, jika yang akan dipublikasikan tidak ada," katanya.
Menurutnya, mendidik mahasiswa untuk cepat selesai dengan proses pendidikannya bukan dengan mengurangi standar kompetensinya, tetapi memikirkan bagaimana mahasiswa bisa cepat dalam membuat skripsi.
Ia menjelaskan, salah satu cara membantu mahasiswa untuk cepat dalam membuat skripsi adalah dengan program kerja sama riset antara dosen dan mahasiswa, yaitu dengan mengajak mahasiswa memecahkan masalah sebuah riset bersama dosen.
"Kebanyakan masalah yang dihadapi mahasiswa dalam menulis skripsi adalah mencari judul," paparnya.
Sejumlah mahasiswa yang kuliah di Kota Padang juga berharap agar Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristek-Dikti) tidak menghapuskan skripsi sebagai suatu syarat kelulusan sebagai langkah untuk mencegah ijazah palsu.
Salah seorang mahasiswa Universitas Ekasakti Padang, Hendri mengatakan skripsi merupakan hasil perjuangan mahasiswa selama berkuliah, jadi sangat disayangkan jika hal itu dihapuskan dari syarat untuk lulus.
"Mencari judul kemudian mengolahnya hingga menampilkan skripsi dalam seminar adalah salah satu pengalaman yang berharga selama kuliah," katanya.
Menurutnya, dengan kurikulum yang terstruktur setiap langkah demi langkah pembuatan skripsi tersebut telah memberikan kesan pada mahasiswa bahwa tidak mudah untuk menjadi sarjana. (*)
Berita Terkait
UNP buka sejumlah Program Studi baru di tahun ajaran 2024
Jumat, 19 Januari 2024 21:06 Wib
Rektor Ganefri harap Ikatan Alumni dukung visi misi UNP
Sabtu, 11 Maret 2023 18:38 Wib
UNP persiapkan lulusan terserap dunia usaha dan industri
Minggu, 18 Desember 2022 16:09 Wib
Rektor UNP peninjauan lapangan ke kampus PSDKU Sawahlunto
Senin, 11 Juli 2022 15:37 Wib
Wali Kota Deri Asta temui Rektor UNP sampaikan usulan penambahan Prodi di Sawahlunto
Senin, 7 Februari 2022 18:22 Wib
Rektor UNP Prof Ganefri dinobatkan sebagai tokoh pendidikan oleh FIPJIP
Rabu, 10 November 2021 22:42 Wib
Rektor UNP kukuhkan DPW Iluni UNP Kepri yang disaksikan Gubernur Sumbar
Senin, 18 Oktober 2021 11:47 Wib
Komisi Informasi RI lakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan KIP UNP
Kamis, 14 Oktober 2021 11:32 Wib