Jakarta, Antara) - Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar Survei Penduduk Antarsensus (Supas) 2015, guna mengumpulkan informasi dan memroyeksi dinamika kependudukan di Indonesia.
"Kegiatan ini merupakan Supas kelima yang dilaksanakan BPS sejak 1976, 1985, 1995, dan 2005," ujar Kepala BPS Suryamin pada acara "Sosialisasi Pelaksanaan Supas 2015" di Jakarta, Kamis.
Supas merupakan suatu survei kependudukan yang dilakukan antara dua sensus penduduk, dimana tahun ini kegiatan tersebut dilaksanakan sesudah Sensus Penduduk 2010 dan sebelum Sensus Penduduk yang akan dilaksanakan pada 2020.
Menurut Suryamin, pengumpulan data ini bertujuan untuk mengestimasi jumlah, komposisi, dan distribusi penduduk serta indikator demografi.
Lebih lanjut ia menambahkan pelaksanaan pencacahan lapangan kegiatan Supas telah dimulai sejak satu Mei 2015 dan akan berakhir pada 30 Mei 2015.
Selanjutnya, ia menuturkan informasi yang dikumpulkan BPS pada program ini mencakup keterangan pokok penduduk, meliputi kelahiran, kematian, perpindahan penduduk, ketenagakerjaan, perumahan dan tempat tinggal.
"Berbeda dengan Supas sebelumnya, pada kesempatan ini, pemaparan datanya akan ditambah dengan informasi migrasi internasional dan urbanisasi," katanya.
Pengetahuan baru tersebut dipaparkan dalam rangka memenuhi kebutuhan data yang sejalan dengan isu kependudukan terkini, yang juga bermanfaat untuk menjadi sumber informasi guna digunakan sebagai perumusan perencanaan, serta evaluasi program bagi para pengambil kebijakan, tambahnya.
Selain itu, menurut dia, Supas 2015 juga dirancang khusus untuk mengestimasi Angka Kematian Ibu atau "Maternal Mortality Ratio".
"Hasil survei baru ini juga kelak diharapkan dapat menjadi salah satu sumber data lengkap bagi para peneliti di bidang kependudukan," tuturnya. (*)
Berita Terkait
BPS: Tingkat kesetaraan gender di Sumbar semakin membaik
Selasa, 7 Mei 2024 15:42 Wib
BPS catat pertumbuhan ekonomi Sumbar sebesar 4,37 persen di triwulan I
Selasa, 7 Mei 2024 15:40 Wib
BPS sosialisasikan Satu Data Indonesia di Pasaman Barat
Senin, 6 Mei 2024 19:22 Wib
BPS: Angkatan kerja meningkat 3,55 juta pada Feburari 2024
Senin, 6 Mei 2024 14:42 Wib
BI: TPID harus bekerja keras kendalikan inflasi Sumbar
Kamis, 4 April 2024 11:15 Wib
BPS pastikan Sumbar tidak miliki hubungan dagang dengan Israel
Selasa, 2 April 2024 3:48 Wib
BPS jelaskan penyebab inflasi Pasaman Barat capai 5,90 persen
Senin, 1 April 2024 16:02 Wib
Kemenkumham Sumbar-BPS Sumbar Gelar Evaluasi Pelaksanaan SPAK-SPKP
Jumat, 15 Maret 2024 20:39 Wib