Unctad: Arus Masuk FDI Global Turun Pada 2014

id Unctad: Arus Masuk FDI Global Turun Pada 2014

Jenewa, (Antara/Xinhua) - Arus masuk investasi asing langsung (FDI) pada 2014 turun sebesar delapan persen menjadi sekitar 1,26 triliun dolar AS, Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) mengatakan dalam laporan terbarunya pada Kamis. Faktor di balik penurunan itu termasuk kerapuhan ekonomi global, ketidakpastian kebijakan, dan risiko geopolitik, menurut laporan rutin edisi terbaru organisasi PBB, Monitor Tren Investasi Global. Dengan arus masuk FDI 2014 diperkirakan mencapai 128 miliar dolar AS -- naik sekitar tiga persen dari tahun sebelumnya -- Tiongkok daratan melampaui Amerika Serikat untuk menjadi penerima FDI terbesar di dunia pada 2014, James Zhan dari UNCTAD mengatakan dalam konferensi pers. Zhan menjelaskan kepada Xinhua bahwa itu terutama disebabkan oleh pertumbuhan arus masuk di sektor jasa, dan juga penurunan aliran investasi ke Amerika Serikat, yang jatuh ke tempat ketiga pada 2014. Laporan UNCTAD menunjukkan bahwa FDI yang mengalir ke negara-negara maju secara keseluruhan turun 14 persen pada 2014 menjadi sekitar 511 miliar dolar AS, dengan arus masuk FDI ke Amerika Serikat jatuh ke sekitar 86 miliar dolar AS, sementara ke Uni Eropa naik 13 persen menjadi sekitar 267 miliar dolar AS. Negara-negara berkembang melihat hasil yang lebih cerah dalam hal arus masuk modal tahun lalu, mencapai rekor tertinggi lebih dari 700 miliar dolar AS yang menyumbang 56 persen dari aliran FDI global, laporan itu mencatat, menambahkan bahwa ekspansi terutama didorong oleh pengembangan pasar-pasar Asia, wilayah penerima FDI terbesar di dunia. Sebaliknya, negara-negara dalam transisi mengalami penurunan 51 persen pada arus masuk FDI mereka, mencapai sekitar 45 miliar dolar AS sebagai akibat dari konflik regional dan sanksi yang dikenakan pada Rusia. Aliran FDI ke Rusia diperkirakan telah turun 70 persen menjadi sekitar 19 miliar dolar AS, karena prospek pertumbuhan negatif negara itu dan pengurangan investasi modal dari perusahaan-perusahaan minyak dan gas besar yang berbasis di negara-negara maju, kata laporan itu. Lemabag itu juga mencatat bahwa untuk Ukraina, yang terhenti oleh kekerasan yang sedang berlangsung, arus masuk FDI ke negara itu berubah negatif menjadi -0,2 miliar dolar AS. Selain itu, merger dan akuisisi lintas batas berbalik naik atau "rebound" dengan kuat pada 2014, mencapai tingkat tertinggi sejak 2011 dengan kenaikan 19 persen menjadi 384 miliar dolar AS. Kinerja yang kuat terlihat di bidang keuangan, farmasi, logam, serta komunikasi dan industri media, kata laporan itu. Adapun prospek kenaikan FDI mantap untuk tahun depan, UNCTAD melihat jalan masih bergelombang dan tidak pasti. UNCTAD memperingatkan bahwa ekonomi global yang lesu, ditambah dengan pertumbuhan yang terhambat oleh permintaan konsumen ragu-ragu, volatilitas di pasar mata uang, dan ketidakstabilan geopolitik menghambat laju investasi. Dari perspektif regional, organisasi PBB itu menunjukkan bahwa perbedaan peningkatan pertumbuhan ekonomi antara Amerika Serikat, zona euro dan Jepang akan mengakibatkan pola yang berbeda dari FDI, sedangkan di negara-negara berkembang dan dalam transisi, prospek pertumbuhan lebih lambat di beberapa pasar negara berkembang dan di wilayah konflik yang kemungkinan akan mempengaruhi investasi secara negatif. Terlepas dari risiko-risiko itu, laporan ini juga menjelaskan faktor-faktor positif, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan transnasional diperkirakan secara bertahap meningkatkan investasi strategis dan untuk menyebarkan sebagian dari tingkat rekor kepemilikan kas mereka. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di Amerika Serikat, peningkatan permintaan pengaruh dari harga minyak yang lebih rendah, dan kebijakan moneter proaktif di zona euro bisa mendukung peningkatan arus FDI. (*/sun)