Tanggapan Masyarakat Tentang HUT Kabupaten Solok Selatan

id Tanggapan Masyarakat Tentang HUT Kabupaten Solok Selatan

Solok Selatan, (ANTARA) - Salah seorang tokoh pemekaran Solok Selatan, Prof Armen Mukhtar, mengatakan untuk membangun Solok Selatan, kebersamaan harus lebih ditingkatkan. Selain anggaran, kata dia, pembangunan harus ditopang dengan kerjasama yang baik antar elemen masyarakat, masyarakat dengan pemerintah, dan pemerintah (eksekutif) dan legislatif. Kesejahteraan, imbuhnya, ditinjau dari infrastruktur, peningkatan ekonomi, pendidikan dan kesehatan masyarakat. "Program ini harus menjadi prioritas dan lebih ditingkatkan. Bagaiman orang berinfak atau bersedekah jika ekonomi masih lemah," katanya. Muhammad Tulus, seorang perantau di Pekanbaru, Riau, yang hadir dalam sidang paripurna istimewa HUT Solok Selatan mengatakan dalam membangun harus ada sinkronisasi anggaran dengan keinginan masyarakat. "Sejauh ini memang sudah ada peningkatan tapi tidaklah signifikan. Sebagai contoh bangunan perkantoran pemerintah belum ada satu pun, baru kantor bupati dan gedung DPRD," katanya. "Pemerintah harus membuat program yang jelas dan tepat sasaran dan penataan yang baik," ucapnya. Semoga di pemerintahan selanjutnya, pembangunan lebih di tingkatkan dan lebih tepat sasaran sehingga tidak ada anggaran yang bocor. Selain itu juga diperlukan pengawasan penggunaan anggaran yang ketat. Tokoh pemuda, Isyuliardi Maas, mengatakan sesuai dengan UU 32 tahun 2004 bahwa peyelenggara pemerintahan adalah eksekutif dan legislatif. Untuk itu, perlu jalinan kerjasama yang baik antara kedua lembaga ini agar pembangunan dan peningkatan ekonomi di Solok Selatan bisa berjalan dengan baik. "Ke depannya kita harapkan kerjasama ini lebih ditingkatkan," katanya. Selain itu, SDM sebagai penggerak pembangunan harus lebih menjadi prioritas dalam pembangunan. Dengan SDM yang mumpuni, pembangunan bisa digerakan dengan baik, terangnya. "Sebagai contoh adalah Jepang. Saat terpuruk dengan kekalahan di saat perang dunia II yang dicari adalah berapa jumlah guru yang ada," tutur Ketua KNPI Solok Selatan ini. (*)