Penerapan Mesin Parkir Meter Masih Alami Kekurangan

id Penerapan Mesin Parkir Meter Masih Alami Kekurangan

Jakarta, (Antara) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan mesin parkir elektronik yang telah diterapkan pemerintah DKI Jakarta di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, masih mengalami kekurangan. "Kekurangannya sekarang karena masyarakat masih pakai koin dan belum dapat tender dengan bank," kata Wagub di Jakarta, Selasa. Menurut Ahok penggunaan mesin parkir meter tersebut akan menggunakan e-money. "Sampai saat ini masih dalam proses uji coba, nanti kami akan lakukan kerja sama dengan bank agar masyarakat tidak perlu menggunakan koin lagi," tambahnya. Ia menambahkan pengontrolan penggunaan koin dan berapa jumlah koin yang masuk tiap hari dapat ia cek melalui sistem komputer yang ada di ruang kerjanya. "Saya bisa kontrol penggunaannya, termasuk melalui CCTV yang dipasang di dekat mesin parkir tersebut," kata pria yang pernah menjadi wali kota Belitung Timur. Selain itu,berapa jumlah mobil yang parkir dalam sehari juga, Ahok mengaku dapat memantau semuanya. Ahok juga menjelaskan penggunaan mesin parkir meter tersebut berguna untuk mengurangi semakin banyak orang yang sering menggunakan kendaraan untuk parkir di daerah-daerah rawan macet seperti Sabang. Selain itu juga, untuk mencegah adanya pemungutan parkir-parkir liar yang sering terjadi. Terkait jumlah Pedagang Keliling (PKL) yang berjualan di lahan parkir Sabang, Ahok mengatakan akan membatasi jumlah PKL untuk berdagang."PKL boleh berjualan selama dibatasi jumlahnya," ujarnya.(*/sun)