Xu Liping: Detik-detik Proklamasi Mengesankan

id Xu Liping: Detik-detik Proklamasi Mengesankan

Beijing, (Antara) - Pengamat politik Akademi Ilmu Sosial Tiongkok (China Academy of Social Science/CASS) Prof Xu Liping terkesan dan terharu menyaksikan rangkaian peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Minggu. "Sungguh mengesankan dan mengharukan," katanya, melalui layanan pesan singkat kepada Antara di Beijing. Prof Xu Liping merupakan salah satu dari undangan perwakilan negara sahabat Indonesia (presidential friends of Indonesia) 2014, yang khusus diundang Pemerintah Indonesia guna menghadiri peringatan hari kemerdekaan RI di Istana Merdeka. Dalam peringatan HUT ke-69 RI, perwakilan dari Tiongkok merupakan salah satu yang dipilih untuk hadir, selain beberapa negara lain yang menjadi negara sahabat Indonesia. "Ini merupakan kesempatan serta undangan yang membahagiakan dan kehormatan bagi saya, yang terpilih untuk hadir, dalam peringatan HUT ke-69 RI," ungkapnya. Xu Liping menuturkan rangkaian upacara yang ditandai dengan derap langkah meyakinkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka hingga kehadiran 36 pesawat tempur F-16 dan T501i TNI Angkatan Udara di langit Istana Merdeka, menunjukkan Indonesia adalah negara besar yang berdaulat dan utuh. "Rangkaian lagu-lagu kebangsaan dan daerah menunjukkan Indonesia memiliki sejarah dan ragam budaya yang kaya. Saat dinyanyikan lagu karya Presiden Yudhoyono saya sempat akan menangis karena lirik serta irama yang indah," ungkapnya. Xu Liping menegaskan, "ini pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan sepanjang hidup,". Ia mengemukakan, pengalaman mengesankan dan membahagiakan itu akan dibaginya dengan rekan, sahabat dan masyarakat di Tiongkok hingga masyarakat Negeri Panda akan semakin mengetahui dan mengenal Indonesia. "Pengalaman ini makin memotivasi saya untuk terus berperan meningkatkan, mempererat hubungan Indonesia dan Tiongkok di masa-masa datang," kata Xu Liping, yang memfokuskan diri pada bidang strategi hubungan internasional di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok. (*/WIJ)