Padang, (Antara Sumbar) - Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dietriech Geoffrey Bengen, mengatakan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat sangat potensial untuk pengembangan pariwisata dan perikanan.
"Untuk wilayah kepulauan yang paling tepat dilakukan adalah pengembangan potensi laut melalui perikanan dan pariwisata," katanya di Padang, Jumat.
Ia menyebutkan sektor perikanan adalah hal yang harus dilirik oleh pemerintah setempat, karena hal tersebut akan erat kaitannya dengan pariwisata.
Menurutnya kedua hal tersebut harus tetap berintegrasi agar bisa terus berkembang, dari aspek ekologi kedua hal tersebut dapat berdampak baik pada ekosistem laut, selain itu pada bidang sosial akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta pada bidang pariwisata nantinya akan bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Pada suatu daerah yang memiliki potensi perikanan tinggi maka pemerintah dapat mengemasnya menjadi wisata memancing bagi wisatawan dan nantinya wisatawan tersebut juga disuguhkan hidangan ikan-ikan segar.
"Tidak selalu ikan-ikan yang ditangkap oleh nelayan dapat langsung dikirim ke luar daerah, karena membutuhkan biaya yang cukup besar untuk akses, oleh karena itu melalui sektor pariwisata orang-orang yang akan menikmati ikan dapat didatangkan ke daerah tersebut," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan secara garis besar terdapat dua jenis pulau, yakni pulau dataran dan pulau berbukit. Untuk pulau dataran yang dapat dimanfaatkan hanya 30 sampai 50 persen, sementara sisanya untuk konservasi, karena dari pembentukannya pulau ini sangat rentan karena umur geologinya tergolong muda.
Sementara untuk pulau berbukit yang dapat ddimanfaatkan adalah 50 sampai 70 persen, karena umur geologinya terbilang lebih tua dan dapat bertahan lama.
"Melihat kondisi ini maka kita tidak dapat terlalu bergantung pada daratan, sehingga yang dapat dimanfaatkan adalah bagian lautnya," kata dia.
Ia menambahkan hal tersebut sudah dipraktekkan di kawasan Raja Ampat Papua Barat, sekalipun daerah tersebut punya potensi tambang, tapi sengaja tidak eksplorasi karena potensi laut jauh lebih menjanjikan untuk pemanfaatan secara berkelanjutan.
Menurut Dietriech, perikanan dan pariwisata adalah dua potensi yang dapat dikelola secara berkelanjutan, oleh sebab itu maka pemanfaatan dan pengembangan minawisata bahari harus dilakukan secara terpadu dengan memperhatikan keserasian (kesesuaian) dan keseimbangan (daya dukungnya).
"Untuk wilayah kepulauan Mentawai kawasan laut dan pesisir adalah potensi yang tepat untuk dikembangkan, tanpa harus bergantung pada derah daratnya," katanya. (*)
Berita Terkait
BI Sumbar harap cinta Bangga Paham Rupiah masuk kurikulum di Mentawai
Selasa, 23 April 2024 16:02 Wib
Pemerintah daerah antisipasi penggunaan mata uang asing di Mentawai
Selasa, 23 April 2024 12:49 Wib
Bank Indonesia jangkau daerah 3T untuk edarkan uang baru
Selasa, 23 April 2024 10:53 Wib
Ekspedisi Rupiah Berdaulat bantu percepat pertumbuhan ekonomi Mentawai
Jumat, 19 April 2024 18:29 Wib
Wujudkan Mentawai terang, PLN siap dukung percepatan pembangunan di Pulau Terluar Sumbar
Jumat, 5 April 2024 21:39 Wib
BPJS Ketenagakerjaan Padang bayarkan jaminan klaim Rp 1,5 miliar di Mentawai
Jumat, 22 Maret 2024 15:05 Wib
Pemkab Kep. Mentawai lindungi 39 ribu pekerja rentan dengan BPJS Ketenagakerjaan
Jumat, 22 Maret 2024 13:29 Wib
Kejaksaan tangkap terpidana korupsi Mentawai usai buron belasan tahun
Kamis, 21 Maret 2024 12:49 Wib