Padang, (Antara Sumbar) - PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat bekerja sama dengan Universitas Andalas Padang dalam mengembangan listrik pedesaan untuk mewujudkan seluruh desa teraliri listrik pada 2019.
"Kami memilih Unand karena dinilai mempunyai sumber daya manusia yang dapat melakukan penelitian dan survei pembangunan listrik perdesaan di seluruh kabupaten/kota se-Sumbar," kata General Manager PLN Wilayah Sumbar Bambang Yusuf di Padang, Selasa.
Kerja sama tersebut dikukuhkan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PLN dan Unand, Selasa.
Ia mengatakan saat ini rasio elektrifikasi Sumbar mencapai 87,36 persen dengan jumlah 24 desa 128 jorong yang belum teraliri listrik dari jumlah keseluruhan 1.139 desa dan 3.771 jorong.
"Namun 2017 target kami akan menyelesaikan lima desa dan 65 jorong, dengan jorong terbanyak terdapat di Pesisir Selatan," katanya.
Menurut Bambang, angka rasio elektrifikasi Sumbar masih rendah karena itu perlu adanya kerja sama dengan universitas untuk memetakan seluruh desa yang belum berlistrik di Sumbar, termasuk besaran kebutuhan listrik dan potensi energi lokal.
"Dengan survei ini dapat diketahui lokasi-lokasi desa yang belum berlistrik, beserta energi listrik yang dibutuhkan untuk menerangkan suatu desa/jorong tersebut sehingga dapat mendorong ekonomi pedesaan itu," katanya.
Ia menambahkan yang lebih penting yakni diketahuinya potensi energi yang ada di masing-masing desa dan besaran biaya energi yang dikeluarkan masyarakat untuk penerangan dalam kegiatan ekonomi mereka.
Guna mengalirkan listrik seluruh desa di Sumbar, pihaknya akan menyesuaikan dengan potensi energi dan sumber daya setempat sehingga pengembangan pembangunan listrik perdesaan sejalan dengan kearifan lokal.
Rektor Unand Prof Tafdil Husni mengatakan pihaknya akan menjalankan kerja sama itu dengan mengarahkan peneliti yang andal di bidangnya untuk mencapai target tersebut.
"Atas kepercayaan PLN Sumbar memilih Unand sebagai satu-satu universitas yang menjalankan penelitian ini sehingga dapat membantu penerangan Sumbar jauh lebih baik," ujarnya. (*)
Berita Terkait
Unand pastikan tidak ada kenaikan uang kuliah tunggal
Sabtu, 18 Mei 2024 17:12 Wib
Peneliti: Batu apung berpotensi jadi adsorben pengolahan air bersih
Sabtu, 18 Mei 2024 17:12 Wib
Unand dorong guru besar hilirisasi produk bermanfaat bagi masyarakat
Sabtu, 18 Mei 2024 13:57 Wib
Pusat Studi Bencana Unand duga tumpukan material penyebab banjir
Jumat, 17 Mei 2024 18:58 Wib
Unand terapkan kuliah daring selama darurat bencana di Sumbar
Senin, 13 Mei 2024 11:35 Wib
Unand gencarkan pengolahan sampah jadi energi baru terbarukan
Rabu, 8 Mei 2024 12:53 Wib
Rektor: Tujuh pilar utama wujudkan Unand kampus kelas dunia
Rabu, 8 Mei 2024 12:05 Wib
Unand segera operasikan PLTMH untuk dukung energi baru terbarukan
Rabu, 8 Mei 2024 12:03 Wib