Agam Siapkan Rp4,05 Miliar Bangun Jalan Usaha Tani

id jalan pertanian

Agam Siapkan Rp4,05 Miliar Bangun Jalan Usaha Tani

Pasaman, 12/9 - Jalan setapak yang vital bagi petani di Nagari Padang Mentinggi, Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman untuk mengangkut hasil pertaniannya. Jalan ini akan dibangun dengan Program Pembangunan Infastruktur Pedesaan (PPIP) tahun 2009. Tampak petani karet, Basri (45), warga setempat mengangkut karet menggunakan sepeda. FOTO ANTARA SUMBAR/Zennis Helen/90/wij ()

Lubukbasung, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengalokasikan dana pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017 sebesar Rp4,05 miliar untuk membangun jalan usaha tani sepanjang 16,2 kilometer dalam mempermudah petani membawa hasil pertanian ke pasar.

Kepala Bidang Sarana Prasarana Pertanian dan Penyuluhan Dinas Pertanian setempat, I Nyoman Karyawan di Lubukbasung, Minggu, mengatakan, dana sebesar Rp4,05 miliar ini digunakan untuk membangun jalan usaha tani sebanyak 34 paket tersebar di 16 kecamatan.

"Dana pembangunan jalan usaha tani ini merupakan pokok-pokok pikiran anggota DPRD Agam pada 2017," katanya.

Saat ini, pembangunan jalan usaha tani sebanyak 34 paket sedang dalam proses dan berharap selesai sesuai dengan kontrak kerja.

Sementara lokasi pembangunan berdasarkan usulan dari masyarakat saat Musrembang dan masuk dalam rencana kerja Dinas Pertanian setempat.

Menurut dia, pembangunan jalan usaha tani ini untuk mempermudah petani membawa hasil pertanian ke pasar dan membawa sarana produksi ke lahan pertanian seperti, pupuk, benih dan lainnya.

"Sasaran untuk pembangunan jalan usaha tani ini untuk menekan biaya produksi karena sebelumnya petani mengeluarkan biaya untuk membawa hasil pertanian dan sekarang mobil sudah bisa langsung ke lahan," katanya.

Selain membangun jalan usaha tani, katanya, Pemkab Agam juga mengalokasikan dana sebesar Rp5,4 miliar pada APBD 2017 untuk membuat dam parit sebanyak 19 paket, embung empat paket dan irigasi sebanyak 11 paket.

Pemkab Agam, tambahnya, setiap tahun memperbaiki infrastruktur dasar pertanian, pada 2016 dengan dana Rp8,6 miliar.

Dengan perbaikan infrastruktur ini diharapkan dapat mengairi sawah petani seluas 950 hektare, sehingga mereka tidak kesulitan dalam memperoleh air untuk mengolah lahan mereka dan membawa hasil pertanian.

Hal ini untuk mendukung pencapaian produksi padi sebanyak 390.473 ton pada 2017.

Ia mengatakan produksi padi Agam terus mengalami peningkatan. Pada 2016 produksi padi mencapai 360.525,2 ton, pada 2015 sebanyak 327.567 ton.

Anggota DPRD Agam, Helmon berharap rekanan untuk mengerjakan proyek ini sesuai dengan rencana yang tertuang pada kontrak kerja.

Selain itu, pengerjaan harus sesuai target agar dapat digunakan dengan tepat waktu untuk mendukung peningkatan produksi pertanian.

"Untuk mencapai ini, dinas terkait harus mengawasi pembangunan setiap saat agar berjalan baik sesuai kontrak kerja," katanya. (*)