BPBD Imbau Warga Perkuat Mitigasi Non Struktural

id BPBD

BPBD Imbau Warga Perkuat Mitigasi Non Struktural

Ilustrasi, logo BPBD. (Antara)

Painan, (Antara Sumbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau warga di daerah itu memperkuat mitigasi non struktural guna meminimalkan berbagai dampak bencana.

Sekretaris BPBD Pesisir Selatan, Suib Tanjung di Painan, Senin, mengatakan mitigasi non struktural bisa dilakukan dengan menyiapkan segala sesuatunya dari awal untuk mencegah dampak dari bencana.

Ia menjelaskan hal-hal yang bisa disiapkan diantaranya meninggikan letak barang-barang elektronik, membuat tempat evakuasi khusus, mempelajari tanda-tanda alam hingga menyesuaikan material rumah.

Hal tersebut, ujarnya perlu dilakukan terutama bagi warga yang menetap di lokasi rawan banjir, abrasi pantai, gempa, puting beliung dan lainnya.

Ia mengatakan mitigasi non struktural di beberapa daerah sudah lama dipelajari namun masyarakat terkadang mengabaikan.

Ia mencontohkan di sepanjang bibir pantai masyarakat biasanya mengetahui jika abrasi pantai merusak beberapa meter daratan sepanjang tahunnya.

Namun karena abai mereka tetap membangun rumah dan pada saatnya rumah yang mereka bangun rusak akibat abrasi itu.

Akan tetapi, katanya ada juga sejumlah masyarakat di Kecamatan Lengayang yang mempraktikkan mitigasi non struktural dengan baik, mereka menyiapkan beberapa buah ban dalam mobil sebagai pelampung.

Jika terjadi banjir mereka langsung menggunakan ban-ban tersebut untuk mengapungkan barang elektronik seperti televisi, kulkas dan lainnya.

Bahkan, sebutnya diantara mereka membuat ruangan evakuasi khusus dengan membangun ruangan bertingkat.

Terkait hal itu pada beberapa kesempatan pihaknya terus menyosialisasikannya dan kepada kelompok siaga bencana (KSB) yang ada disetiap nagari diminta terus menggaungkan mitigasi non struktural tersebut.

Anggota DPRD setempat, Ermiwati menyebutkan selain mitigasi non struktural, mitigasi struktural tidak kalah penting untuk meminimalisir kerugian akibat banjir.

"Selain butuh kepedulian dari masyarakat tentu saja kecepatan dan ketangkasan pemerintah juga dibutuhkan dalam meminimalisir kerugian akibat bencana," katanya.

Terkait hal itu, ia mendorong agar pemerintah kabupaten dan masyarakat terus menjalin komunikasi yang intensif. (*)