BPBD : Tujuh Jembatan Rusak Akibat Banjir Solok

id Banjir solok

BPBD : Tujuh Jembatan Rusak Akibat Banjir Solok

Banjir di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok, Sumbar. (IST)

Arosuka, (Antara Sumbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat tujuh jembatan gantung di Kecamatan Pantai Cermin rusak akibat terseret banjir yang melanda daerah tersebut sejak Kamis (5/1).

Kepala BPBD Kabupaten Solok Dasril di Arosuka, Sabtu mengatakan informasi tersebut masih data sementara yang dihimpun dari anggota yang berada di lapangan saat ini bahwa fasilitas seperti sekolah tidak ada yang rusak dan tidak ada korban jiwa.

"Untuk data pasti berapa kerugian dan jumlah rumah yang terseret sampai saat ini, pihak kami masih terus melakukan pendataan bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Camat serta Wali Nagari setempat.

"Saat ini pihaknya sudah mengoptimalkan dan melakukan penanganan serius serta memberikan bantuan penyelamatan di daerah tersebut," ujarnya

Ia mengatakan sejak kemarin pihaknya sudah menurunkan sembilan personel ke lokasi dan pada pukul 08.00 WIB bantuan berupa makanan siap saji sudah diantarkan," ujarnya.

"Sedangkan untuk lokasi posko yang ada yakni di Nagari Surian dan di depan Kantor Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok Sumbar," katanya.

Pihaknya juga mengatakan jika relawan ingin mengantarkan bantuan langsung bisa diserahkan ke lokasi posko yang ada daerah tersebut dan pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat di sekitar lokasi untuk tetap waspada dan menjaga keselamatan diri sendiri baik anggota keluarga lainnya.

Sementara itu, Kepala Jorong Sei Indarung, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok Sumbar Hendri mengatakan di daerahnya tiga unit rumah terseret arus banjir akibat luapan Sungai Kayu Manang dan Batang Hari di Kecamatan setempat.

"Satu unit rumah dinyatakan hilang, habis beserta isi dan tanahnya terseret oleh arus akibat banjir tersebut, allhamdulillah pemilik rumah sempat menyelamatkan diri," katanya

Ia mengatakan sedangkan untuk dua unit rumah lainnya sudah tidak layak huni lagi, karena kondisinya sudah setengah tanah habis tergerus oleh banjir dan warga pun takut untuk menempati tempat tinggal tersebut. "Sewaktu-waktu rumah itu dapat saja ambruk terbawa arus," ujarnya

"Banjir kali kedua ini merupakan banjir terparah dibandingkan sebelumnya yang terjadi pada Kamis (5/1) lalu.

Ia menyampaikan hingga saat ini arus air sungai masih sangat deras dan sudah mulai berangsur surut. "Sedangkan untuk cuaca saat ini hujan sudah reda sejak tadi pagi," katanya.

Akibat banjir tersebut, kata dia sebanyak 84 kepala keluarga atau sekitar 350 jiwa di Jorong Sei Indarung terisolasi dan telah mengusi ke tenda pengusian yang disediakan.

"Saat ini kondisi masyarakat sudah cukup aman dan mulai tenang, beberapa bantuan sudah mulai berdatangan mulai dari Pemerintah, Dinas Kesehatan, PMI, BPBD dan lainnya," ujarnya.

Bantuan dari para relawan masih sangat kami butuhkan hingga saat ini, mulai dari sandang pangan berupa selimut, makanan dan juga pakaian, katanya. (*)