AIMI Sumbar Gelar Pelatihan Konseling Berstandar WHO

id AIMI

AIMI Sumbar Gelar Pelatihan Konseling Berstandar WHO

Pendiri Sentra Laktasi Indonesia dr Utami Roesli Sp.A menyampaikan materi pada pelatihan konselor menyusui 40 jam berstandar WHO. (Ikhwan Wahyudi/Antara Sumbar)

Padang,(Antara Sumbar) - Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Sumatera Barat (Sumbar) menggelar pelatihan konseling menyusui modul 40 jam berstandar World Health Organization (WHO) yang merupakan organisasi kesehatan dunia dan Unicef atau badan urusan anak PBB .

Para peserta akan dilatih menjadi konselor menyusui mengacu kepada modul 40 jam yang dibuat WHO dengan kompetensi, kata Ketua Panitia dr Fitrisia Amelin, SP.A di Padang, Sabtu.

Ia mengatakan kegiatan ini bekerja sama dengan Sentra Laktasi Indonesia dan RS Citra BMC diikuti 20 peserta terdiri atas tenaga medis mulai dari dokter spesialis anak, spesialis kandungan, bidan, perawat hingga tenaga non kesehatan dengan pembicara pendiri sentra Laktasi Indonesia dr Utami Roesli pada 10-14 Desember 2016

"Targetnya para peserta mampu menjadi konselor menyusui yang andal turut membantu mengampanyekan pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI)," kata dia.

Ia menyebutkan saat ini AIMI Sumbar sudah memiliki 12 konselor menyusui serta relawan yang ikut membantu kampanye ASI.

Para peserta akan mendampingi ibu menyusui di tempat masing-masing untuk meningkatkan angka ASI ekslusif, ujar dia.

Ia menyampaikan pada 2015 jumlah ibu dan bayi yang menjalankan ASI ekslusif baru 30 persen sementara targetnya 80 persen.

Sebelumnya, pendiri sentra Laktasi Indonesia dr Utami Roesli menganjurkan ibu yang baru melahirkan untuk segera menyusui bayi atau dikenal dengan program Inisiasi Menyusu Dini (IMD) karena memiliki banyak manfaat.

"Menyusui dini dilakukan secepatnya setelah melahirkan dengan cara bayi ditengkurapkan di dada ibu karena bayi akan mencari sendiri payudara ibu secara alami," kata dia.

Menurut Utami segera menyusui bayi akan dapat menunda angka kematian hingga 22 persen dan 16 persen pada 24 jam pertama.

Inisiasi menyusu dini juga mempertahankan kehangatan bayi sehingga pemberian ASI akan lebih berhasil dan membuat detak jantung serta pernafasan lebih stabil, ujar dia.

Menurut dia jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi melalui inisiasi menyusui dini juga akan terjalin setelah satu hingga dua jam setelah lahir.

"Menyusui juga menguntungkan ibu karena akan meningkatkan metabolisme dan meningkatkan kekebalan," kata dia.

Lebih lanjut ia mengimbau ibu agar tidak memberikan susu formula kepada bayi karena berdasarkan penelitian memiliki banyak dampak. (*)