AIMI Sumbar beri pengetahuan seputar menyusui di Bukittinggi
Bukittinggi (ANTARA) - Organisasi nirlaba Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Sumatera Barat memberikan pengetahuan tentang pentingnya memberikan air susu ibu (asi) eksklusif bagi bayi kepada ibu-ibu komunitas Bukittinggi Peduli ASI (BPA).
Ketua AIMI Sumbar Ria Oktorina di Bukittinggi, Minggu, mengatakan menyusui memang tampak seperti aktivitas sederhana namun sebenarnya membutuhkan keterampilan dan dukungan keluarga untuk keberhasilannya.
Pengetahuan seputar menyusui diberikan dalam dua kelas selama dua hari yaitu pada Sabtu(9/11) dan Minggu(10/11) dengan materi persiapan untuk masa kehamilan dan persiapan setelah ibu melahirkan.
Pada kelas persiapan masa kehamilan, ibu-ibu diberikan pengetahuan tentang inisiasi menyusui dini (IMD), ASI eksklusif, cara merawat diri, cara menyusui untuk berbagai kondisi payudara dan lainnya.
Sementara dalam kelas persiapan setelah melahirkan juga masih berisi informasi mengenai asi seperti edukasi bagi ibu yang bekerja mengenai cara memerah ASI dengan tangan dan memberikan ASI perahan menggunakan "cup feeder".
Ibu-ibu komunitas BPA yang mengikuti sosialisasi pada dua hari tersebut juga diharapkan bisa menjadi cikal bakal lahirnya AIMI Cabang Bukittinggi.
Konselor Menyusui AIMI Sumbar Elisa Daniati menambahkan karena menyusui merupakan aktivitas yang membutuhkan keterampilan serta dukungan, ia menilai perlu adanya sebuah wadah bagi para ibu menyusui untuk berbagi informasi.
Dari pengalamannya, ia sering bertemu ibu-ibu yang kurang percaya diri untuk menyusui karena kondisi payudara atau sering merasa khawatir sudah cukupkah ASI yang diberikan bagi si bayi.
Kondisi tersebut tidak jarang membuat para ibu serta suaminya memutuskan memilih memberikan susu formula untuk bayi.
"Karena kurangnya pengetahuan itu sehingga kami rasa perlu sebuah wadah agar para ibu menyusui bisa berbagi pengalaman dan saling memberikan dukungan. Adanya teman yang saling mendukung kami harap menguatkan komitmen ibu memberikan ASI eksklusif," katanya.
Ketua AIMI Sumbar Ria Oktorina di Bukittinggi, Minggu, mengatakan menyusui memang tampak seperti aktivitas sederhana namun sebenarnya membutuhkan keterampilan dan dukungan keluarga untuk keberhasilannya.
Pengetahuan seputar menyusui diberikan dalam dua kelas selama dua hari yaitu pada Sabtu(9/11) dan Minggu(10/11) dengan materi persiapan untuk masa kehamilan dan persiapan setelah ibu melahirkan.
Pada kelas persiapan masa kehamilan, ibu-ibu diberikan pengetahuan tentang inisiasi menyusui dini (IMD), ASI eksklusif, cara merawat diri, cara menyusui untuk berbagai kondisi payudara dan lainnya.
Sementara dalam kelas persiapan setelah melahirkan juga masih berisi informasi mengenai asi seperti edukasi bagi ibu yang bekerja mengenai cara memerah ASI dengan tangan dan memberikan ASI perahan menggunakan "cup feeder".
Ibu-ibu komunitas BPA yang mengikuti sosialisasi pada dua hari tersebut juga diharapkan bisa menjadi cikal bakal lahirnya AIMI Cabang Bukittinggi.
Konselor Menyusui AIMI Sumbar Elisa Daniati menambahkan karena menyusui merupakan aktivitas yang membutuhkan keterampilan serta dukungan, ia menilai perlu adanya sebuah wadah bagi para ibu menyusui untuk berbagi informasi.
Dari pengalamannya, ia sering bertemu ibu-ibu yang kurang percaya diri untuk menyusui karena kondisi payudara atau sering merasa khawatir sudah cukupkah ASI yang diberikan bagi si bayi.
Kondisi tersebut tidak jarang membuat para ibu serta suaminya memutuskan memilih memberikan susu formula untuk bayi.
"Karena kurangnya pengetahuan itu sehingga kami rasa perlu sebuah wadah agar para ibu menyusui bisa berbagi pengalaman dan saling memberikan dukungan. Adanya teman yang saling mendukung kami harap menguatkan komitmen ibu memberikan ASI eksklusif," katanya.