Mendikbud : Pendidikan Karakter Prioritas Utama

id pendidikan karakter

Mendikbud : Pendidikan Karakter Prioritas Utama

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kedua tengah) melihat siswa saat melakukan pembubutan menggunakan mesin bubut di SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten, Jawa Tengah, Rabu (10/9). (ANTARA FOTO/ Aloysius Jarot Nugroho/foc/16.)

Padang, (Antara Sumbar) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Muhadjir Effendy menegaskan bahwa pendidikan karakter adalah prioritas utama dalam sistem pendidikan saat ini.

"Pendidikan karakter adalah prioritas utama yang menjadi acuan saat ini. Sejalan dengan misi Presiden tentang 'Revolusi Mental'," kata Muhadjir usai menjadi pembicara seminar yang digelar di Padang, Sabtu

Karena hal tersebut, katanya, saat ini pihak kementerian menyusun program pendidikan karakter itu, dengan penerapan sesuai jenjang pendidikan.

Untuk pendidikan tingkat dasar, pembelajaran pendidikan karakter tersebut harus mencapai 70 persen dari seluruh kegiatan belajar di sekolah.

Sementara untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat sebanyak 60 persen, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat sebanyak 30 persen.

"Untuk tingkat SMA pendidikan karakter yang diberikan lebih fokus untuk persiapan memasuki dunia kerja," jelasnya.

Ia memaparkan pendidikan karakter tersebut meliputi empat aspek, pertama adalah karakter berkaitan dengan agama, kedua karakter personal, karakter sosial, dan karakter nasionalisme.

"Empat poin itu harus masuk dalam pendidikan karakter yang ada di sekolah-sekolah," jelasnya.

Dikatakannya pendidikan karakter pada masa ini harus dijalankan dengan baik, untuk persiapan menghadapi masa depan nanti.

"Jika pendidikan karakter itu berjalan dengan baik, pada tahun 2045 nanti akan lahir generasi baru Indonesia yang lebih tangguh, cerdas, dan berbudi luhur, itu mimpi saya," jelasnya.

Meskipun demikian Muhadjir menyadari perjuangan untuk mewujudkan hal tersebut akan berat.

Mengingat masih banyak pembenahan terhadap sistem pendidikan yang harus dilakukan.

Salah satunya, , adalah menciptakan para guru yang profesional dan ikhlas dalam menjalankan profesi.