DPD RI Bantu Korban Banjir Solok Selatan

id DPD RI, Banjir Solok Selatan

DPD RI Bantu Korban Banjir Solok Selatan

Seorang anak bermain di hamparan bekas sawah yang terendam air daerah Bomas, Nagari Bomas, Kecamatan Sungai Pagu, Solok Selatan, pascabanjir bandang yang melanda daerah itu pada Senin (8/2). (ANTARA SUMBAR/Joko Nugroho)

Padang Aro, (AntaraSumbar) - DPD RI menyalurkan bantuan bagi korban banjir dan longsor di Kabupaten Solok Selatan, Selasa.

Staf Ahli DPD RI Efrian Coneng, di Padang Aro, mengatakan bantuan yang disalurkan untuk korban banjir dan longsor di Solok Selatan sebanyak 10 ton dengan total dana sebesar Rp152 juta.

"Bantuan ini lima ton dari DPD RI dan lima ton lagi secara pribadi oleh Nofi Chandra," tambahnya.

Dia menyebutkan, bantuan yang disalurkan berupa beras, mie instan, minyak goreng, kain sarung, selimut, baju serta paket sembako.

Sedangkan bantuan tersebut, imbuhnya, disalurkan di empat titik yaitu Nagari Pasar Muaralabuh, Bomas, Ujung Jalan serta Taratak Tinggi.

Ia berharap, dengan adanya bantuan ini bisa meringankan beban korban bencana dan tabah menghadapinya.

"Masyarakat jangan panik menghadapi bencana ini tetapi tetap tabah dan berdoa kepada sang pencipta semoga tidak terjadi lagi," ujarnya.

Sebelumnya, kata dia, DPD RI juga sudah menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Limapukuh Kota, Pasaman dan Agam.

Total bantuan yang disalurkan DPD, kata dia, sebesar Rp500 juta dan dibagi di empat kabupaten yang terkena dampak bencana.

Sementara itu Wali Nagari Luak Kapau Syahrul Izar mengatakan, setelah bantuan ini datang lansung disalurkan pada masyarakat yang terkena dampak bencana.

"Kami sudah memiliki data korban bencana dan bantuan yang masuk ini lansung kita salurkan melalui jorong masing-masing," lanjutnya.

Semetara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan Editorial mengatakan, pihaknya sudah mengajukan permohonan pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan pemulihan pasca bencana.

Sedangkan dalam masa tanggap darurat bencana, sebutnya, pihaknya sudah mengerahkan 10 alat berat untuk membersihakn aliran sungai serta membuat jalan bagi warga yang terisolasi.

"Kami sudah mengerahkan 10 alat berat dan akan bekerja selama 100 jam atau 15 hari selama tanggap darurat," lanjutnya.

Dia menambahkan, untuk masa tanggap darurat berakhir hari ini dan selanjutnya masuk masa transisi.

"Masa tanggap darurat yang kita tetapkan 14 hari berakhir hari ini tetapi posko bantuan tetap kita buka karena masih banyak bantuan yang masuk," katanya. (*)