Atlet Solok Selatan Mampu Bersaing pada Porprov 2016

id Atlet Solok Selatan Mampu Bersaing pada Porprov 2016

Atlet Solok Selatan Mampu Bersaing pada Porprov 2016

Ketua KONI Solok Selatan Mario Syahjohan foto bersama dengan atlet atletik yang juga putra asli Solok Selatan sebelum pertandingan.

Pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumatera Barat XIII di Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan memang belum bisa memperlihatkan kemampuan terbaiknya dan hanya finis dengan raihan 39 medali yang terdiri atas delapan emas, 13 perak dan 18 perunggu.

Namun pada ajang porprov kali ini sebagian besar atlet yang dikirim merupakan putra-putri asli Solok Selatan. Mayoritas mereka baru pertama kali menjalani laga resmi sebesar Porprov, kendati demikian mereka telah mampu mempersembahkan medali emas.

Ajang porprov tahun ini bisa dibilang sebagai ajang uji coba bagi para atlet Solok Selatan untuk menghadapi Porprov 2016 di Kota Padang.

Ketua KONI Solok Selatan Mario Syahjohan mengatakan, pada ajang porprov ke-13 ini 60 persen merupakan atlet asli Solok Selatan dan dicampur dengan atlet luar sebagai penyeimbang. Ini dilakukan untuk menambah kemampuan para atlet lokal pada ajang-ajang besar, seperti porprov.

Sebagai contoh, kata dia, untuk atlet wushu yang semuanya merupakan putra daerah dan berhasil menyumbang empat emas, empat perak dan tujuh perunggu serta lima medali perunggu ekspedisi.

Selain itu atlet dayung, renang, catur, takraw, tenis meja dan masih banyak lagi semuanya merupakan putra-putri Solok Selatan yang dipersiapkan untuk 2016 nanti.

Sedangkan untuk tim sepak bola, bola voli juga sebagian besar putra-putri Solok Selatan dan dicampurkan dengan tiga sampai empat orang dari luar untuk meningkatkan kemampuan mereka.

Dari cabang voli, atlet luar hanya ada satu orang dan sisanya asli Solok Selatan. Mereka mampu menyumbangkan perunggu untuk Solok Selatan.

"Kami yakin atlet lokal Solok Selatan bisa bersaing pada ajang porprov ke-14 di Kota Padang. Pada ajang tersebut atlet yang akan kami bawa 80 persen merupakan atlet lokal," katanya.

Ia mengatakan pada Porprov XIII merupakan media untuk mencari pengalaman agar pada pekan olahraga yang serupa lebih matang baik dalam segi teknis maupaun mental.

Selain itu, imbuhnya, dengan raihan mendali tersebut juga membuntikan bahwa para atlet Solok Selatan siap bersaing pada Porprov XIV tahun 2016.

"Bagi atlet yang berhasil meraih prestasi maka akan dilakukan pembinaan yang lebih intens lagi agar kedepannya mereka bisa meningkatkan kemampuan serta bisa diandalkan sebagai atlet lokal untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi," kata dia.

Ia menyebutkan, mulai saat ini Solok Selatan tidak lagi mengutamakan prestise tetapi prestasi yang diraih dari atlet lokal. Menurutnya, prestasi yang diraih oleh atlet lokal lebih membanggakan karena merupakan jerih payah yang dilakukan sejak awal.

Sedangkan prestasi dengan mendatangkan atlet luar tidak terlalu membanggakan karena mereka direkrut setelah jadi dan tidak ada usaha untuk membentuknya sejak awal.

"Kami punya banyak anak-anak yang memiliki kemampuan yang baik di bidang olah raga, hanya saja selama ini belum diberi kesempatan. Mulai dari sekarang kami akan mengandalkan mereka sebagai atlet pada ajang resmi dan mendapatkan prestasi bukannya prestise," ujarnya.

Menurut dia, percuma saja mendapat banyak medali tetapi semua atletnya dikontrak dari luar sedangkan potensi putra-putri daerah tidak diakomodir dengan baik.

"Oleh sebab itulah mulai saat ini lebih diprioritaskan mereka yang asli daerah bisa diutus pada ajang resmi sehingga potensi yang dimiliki tidak terbuang percuma," katanya.

Pada porprov ke13 di Dharmasraya, Solok Selatan memang belum memberikan hasil yang memuaskan dengan raihan delapan emas, 13 perak dan 18 perunggu.

Sebagian besar atlet Solok Selatan tersisih di semi final dan hanya beberapa yang tersisih di babak penyisihan. Ini membuktikan atlet lokal memiliki potensi untuk berkembang dan kedepannya akan diberikan pembinaan lebih baik lagi serta mengasah mental tanding mereka. (*)