Jakarta, (Antara) - Koordinator tim media Prabowo Subianto, Budi Purnomo Karjodihardjo, mengatakan Prabowo sering diserang dengan kampanye-kampanye hitam yang menyudutkan bakal calon presiden dari Partai Gerindra itu. "Setelah diserang melalui isu negatif, sekarang Prabowo diserang dengan kampanye hitam mengenai rekam jejak mantan Danjen Kopasus itu ketika bertugas di Timor Timur," ujar Budi Purnomo di Jakarta, Senin. Padahal, kata Budi, faktanya Prabowo adalah yang menyelamatkan banyak warga Timor Timur. "Sangat luar biasa dahsyat serangan kampanye hitam terhadap personal Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini. Semua fakta diputarbalikan secara profesional sehingga menjadi fitnah," tambah dia. Budi menjelaskan, soal peristiwa Krakas ini masih dapat dikonfirmasikan kepada saksi hidup kejadian itu, yakni tokoh agama Father Locatelli yang sudah membantah tuduhan keterkaitan Prabowo dengan peristiwa Kraras. Bukan hanya Locatelli, Tamalia Alisjahbana, mantan Direktur Eksekutif Gedung Arsip Nasional juga pernah mengutip hasil investigasisejarah mengenai peristiwa Krakas itu. Dalam artikelnya yang berjudul "What Really Happened In Krakas?", Tamalia menulis pada 1998, bersama jurnalis Amerika dari Baltimore Sun, Frank Langfitt pergi ke Timor Timur untuk mencari tahu kebenaran kisah kampung janda. Sebelum berangkat, Tamalia bertemu dengan Xanana di penjara Cipinang. Xanana memberikan rekomendasi kepada Tamalia untuk bertemu seorang tokoh pergerakan Timor Timur bernama Sister Marlene di Dili. Sister Marlene mengatakan memang Prabowo adalah orang yang paling sering dituduh bertanggung jawab atas peristiwa Kraras,namun faktanya tidak demikian. "Namun jika engkau ingin tahu persis, tanyakanlah kepada Father Locatelli yang juga warga Kraras" ujar Suster Marlene kepada Tamalia waktu itu. Kemudian tokoh agama Father Locatelli membuat pengakuan bahwa dirinya sering menjadi "penyampai pesan" antara Prabowo dengan pimpinan gerakan separatis pada 1983. Father Locatelli mengatakan, waktu itu dia (Prabowo) masih seorang dengan jabatan rendah, namun sudah banyak yang tidak suka dengan apa yang ia lakukan. Saat dikonfirmasi soal tudingan keterkaitan Prabowo dengan kejadian Kraras, Tamalia menyaksikan Father Locatelli kaget. "Tidak, itu tidak berhubungan sama sekali dengannya. Dia (Prabowo) saat kejadian masih berada di gunung, jauh dari tempat kejadian" ungkap Father Locatelli. Menurut Locatelli, kejadian Kraras dilakukan oleh pasukan lain, bukan pasukan pimpinan Prabowo. Malahan, setelah kejadian, Prabowo dianggap berhasil menyelamatkan beberapa warga Kraras yang ditahan oleh pasukan lain dan akan dibunuh. Untuk jasa Prabowo itu mereka mengadakan upacara kecil, sebagai ungkapan tanda terima kasih. "Prabowo dianggap pahlawan di sana, karena dianggap menyelamatkan banyak warga Krakas. Itulah kejadian yang sebenarnya," kata Budi Purnomo. Pihaknya juga mempersilahkan pihak-pihak yang melakukan pembunuhan karakter untuk bertanya langsung kepada sejumlah saksi hidup yang berkompeten. (*/sun)
Tim Media: Prabowo Sering Diserang Kampanye Hitam
Prabowo
