Generasi Muda Dihadapkan Tantangan Profesionalisme

id Generasi Muda Dihadapkan Tantangan Profesionalisme

Generasi Muda Dihadapkan Tantangan Profesionalisme

Hayono Isman

Medan, (Antara) - Generasi muda Indonesia dihadapkan pada tantangan profesionalisme agar memiliki daya saing dan mampu mengembangkan berbagai potensi serta sumber daya yang ada. Dalam perayaan Natal Ikatan Pemuda Karya di Medan, Rabu malam, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman mengatakan, generasi muda di setiap zaman memiliki tantangan tersendiri untuk menunjukkan eksistensinya. Dalam era globalisasi saat ini, tantangan tersebut berupa tuntutan untuk mampu menjadi profesional di bidang masing-masing. Ia mencontohkan tantangan bagi generasi muda yang bergerak di bidang kesehatan untuk mampu menjadi tenaga profesional dalam layanan kesehatan. Tuntutan profesionalisme tersebut harus dapat disahuti agar masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan tidak perlu menggunakan jasa rumah sakit (RS) di luar negeri. Belum mampunya tuntutan profesionalisme dalam layanan kesehatan tersebut menyebabkan masyarakat banyak yang memilih berobat ke luar negeri, diantaranya ke Penang, Malaysia. Padahal, bangunan dan fasilitas yang dimiliki RS di Tanah Air, termasuk di Kota Medan tidak kalah dengan fasilitas RS di Penang. "Kenapa orang Sumut harus berobat ke Penang, bukan ke Medan," katanya. Anggota Komisi I DPR RI itu juga mencontohkan tuntutan profesionalisme generasi muda Sumut untuk mengelola potensi industri buah-buahan. Padahal, Sumut memiliki banyak lahan yang subur, terutama di Karo yang menghasilkan berbagai jenis buah-buahan. Generasi muda Sumut harus dapat menjadi profesional yang mampu mengelola sektor pertanian sehingga diharapkan dapat mengimbangi dan mengalahkan buah impor. Kemampuan untuk menjadi profesional tersebut bukan hanya memberikan manfaat secara ekonomi, melainkan mampu menunjukkan jati diri sebagai bangsa yang memiliki daya saing. "Itu tantangan generasi agar Indonesia tidak menjadi pasar bagi negara lain," kata mantan Menteri Pemuda dan Olahraga pada masa pemerintahan Presiden Soeharto itu. (*/sun)