Menteri Sharif Panen Udang Teknologi "Busmetik"

id Menteri Sharif Panen Udang Teknologi "Busmetik"

Menteri Sharif Panen Udang Teknologi "Busmetik"

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Tjitjip Sutardjo. (Antara)

Serang, (Antara) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Tjitjip Sutardjo panen udang dengan menggunakan teknologi Budi Daya Udang Skala Mini Empang Plastik atau "Busmetik" yang terbukti mampu menghasilkan hasil maksimal dibanding cara konvensional. "Teknologi ini merupakan inovasi yang patut diapresiasi sebagai upaya untuk terus mengembangkan produksi udang nasional dan mampu bersaing di pasar internasional," kata Sharif kepada pers usai panen udang di Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Serang, Banten, Minggu. Dikatakan, Busmitek menggunakan lahan lebih kecil yaitu hanya satu petak seluas 600 meter persegi dengan produksi bisa mencapai 2,2 ton. Kalau budi daya udang konvensional menggunakan tambak seluas 0,5-1 hektare. Sharif mengatakan Busmetik merupakan inovasi eknologi budi daya udang melalui kajian ilmiah dan terukur serta menggunakan lahan ramah lingkungan dengan biaya murah. Dengan teknologi Busmitek ini maka akan lebih efisien pemberian pakan dan masa panen lebih singkat yaitu tiga siklus per tahun dengan hasil lebih banyak dan berkualitas. Melihat tambak dengan teknologi Busmitek sangat berhasil, menteri berharap agar perlu diperluas pengembangannya tidak adanya di Kementerian Kelautan dan Perikanan, tapi juga ke masyarakat lain dengan pelaksanaan bersinergi dengan unit kerja teknis. Teknologi Busmetik sebenarnya juga sudah dikembangkan di sejumlah daerah seperti Aceh, Lampung, dan Jawa Timur. "Saya berharap agar teknologi dan inovasi ini bisa terus dikembangkan dan diperluas," ujarnya, berharap. Kemampuan Indonesia memproduksi udang berkualitas tersebut merupakan kesempatan untuk merebut pasar dunia disaat sejumlah pesaing, produksinya turun akibat udangnya diserang penyakit mematikan "EMS". Negara pesaing yang dimaksud adalah Thailand, Vietnam, Malaysia, Filipina, India, serta China. Sekalipun Indonesia saat ini menjadi satu-satunya produsen udang terkemuka di ASEAN, Sharif mengingatkan agar tetap mewaspadai dan terus melakukan inovasi. (*/jno)