Ancaman Kepunahan Anggrek Pensil Semakin Mengkhawatirkan

id Ancaman Kepunahan Anggrek Pensil Semakin Mengkhawatirkan

Bengkulu, (Antara) - Ancaman kepunahan bunga langka anggrek pensil (Papillionanthe hookerina) di kawasan Cagar Alam Danau Dusun Besar Kota Bengkulu semakin mengkhawatirkan, sebab petugas yang ditunjuk menjaga kelestarian bunga langka itu tidak melakukan kewajibannya. "Kami sudah enggan mengawasi dan menjaga kelestarian bunga itu karena dalam lima tahun terakhir honor kami tidak diberikan Balai Konservasi Sumber Daya Alam," kata Syaiful, petugas yang ditunjuk BKSDA menjaga bunga langka itu, Senin. Warga Kelurahan Dusun Besar yang berdomisili di sekitar Cagar Alam Danau Dusun Besar tersebut mengatakan pernah ditunjuk BKSDA sebagai mitra untuk menjaga anggrek pensil. Namun, selama lima tahun terakhir honor sebesar Rp300 ribu per bulan tidak pernah lagi dicairkan. "Akhirnya kami tidak bersemangat mengawasi lagi dan mencari alternatif pekerjaan lain," katanya. Selain honor yang tidak dibayar, fasilitas penunjang dalam menjalankan tugasnya seperti sampan untuk berkeliling danau, tidak pernah disediakan. Anggrek pensil yang masuk kategori bunga langka dan endemik Cagar Alam Danau Dusun Besar atau disebut juga Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) semakin sulit ditemui di habitatnya itu. Bunga tersebut semakin menyusut dan terancam punah akibat perambahan hutan dan pencurian bunga. "Kami sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan dana tetapi bagaimana mengembangkan bunga pensil dan pemeliharaan yang rutin," tambahnya. Menurutnya, masih ditemukan anggrek pensil di danau itu, namun lokasinya tidak dapat dipublikasi lebih detail, untuk menghindari pencurian. Kepala BKSDA Bengkulu Anggoro Dwi Sujiarto melalui Kasubag Tata Usaha BKSDA Bengkulu Supartono mengatakan dalam lima tahun terakhir memang tidak ada dana untuk membayar honor petugas itu. "Mereka disebut mitra BKSDA untuk menjaga anggrek pensil tersebut. Memang sudah lima tahun ini tidak ada alokasi anggaran untuk membayar honor mereka," katanya. Supartono menyebutkan, pada 2005 hingga 2006, BKSDA Bengkulu merilis atau menanam 15 batang anggrek pensil di kawasan itu untuk meningkatkan populasi dan menghindari kepunahan. Pengembangbiakan dilakukan dengan sistem kultur jaringan (kuljar), berkerja sama dengan Universitas Bengkulu. Bunga anggrek pensil memiliki keindahan khas dan mempunyai kesegaran bunga yang cukup lama yakni mencapai 22 hari. Keindahan anggrek ini mampu menawan pemerintah dan masyarakat Inggris sehingga pada tahun 1882 dinobatkan sebagai "Ratu Anggrek" dan mendapat hadiah "First Class Certificate". Tanaman tersebut diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin melihat kawasan wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS). (*/jno)