Painan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melakukan evaluasi kegiatan masa tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor. Hal itu dilakukan dengan berakhirnya tanggap darurat bencana tahap 2 tanggal 4 April 2024.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Selatan, Mawardi Roska saat jumpa pers terkait evaluasi masa tanggap darurat tersebut di kantor bupati setempat, Jumat (5/4) mengatakan, tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi 7-8 Maret 2024 dilakukan selama 14 hari. Kemudian mengingat situasi dan kondisi di lapangan, maka tanggap darurat diperpanjang 14 hari lagi.
Dikatakan, total korban akibat bencana alam banjir dan tanah longsor sebanyak 29 orang, sebanyak 25 orang korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan 4 orang korban lagi masih hilang.
Bencana itu juga menyebabkan infrastruktur. Selanjutnya, dalam masa tanggap darurat pemkab melakukan evakuasi korban, pendistribusian bantuan dan penanganan.
"Seluruh infrastruktur yang rusak, ternak hilang dan lainnya telah dilaporkan ke BNPB dan Kementerian PUPR. mengingat bencana berskala besar sangat dibutuhkan perhatian dari pemerintah pusat," katanya.
Dikatakan, tanggap darurat tahap 2, masyarakat yang terdampak bencana sudah berangsur melakukan aktivitas, dan kondisi di lapangan juga telah mulai pulih.
"Kini, tanggap darurat bencana tahap 2 di Kabupaten Pesisir Selatan sudah berakhir tanggal 4 April 2024. Terkait dengan bencana cukup banyak bantuan yang datang dari berbagai pihak," katanya.
Lalu, areal terdampak 70 ribu hektare lebih, paling parah sektor tanaman pangan seperti padi lebih kurang 51 ribu hektare dengan kerugian lebih kurang Rp 31 miliar dan sektor peternakan kerugian Rp 41 miliar lebih.
Selanjutnya , akibat banjir terjadi berbagai kerusakan infrastruktur seperti lahan, sungai, jalan, irigasi, jaringan air bersih dan lainnya.
Dalam hal ini, pemkab telah menyalurkan sebanyak 66 ton beras kepada korban banjir dibeberapa kecamatan.
Akibat banjir juga ada beberapa kapal Bagan nelayan yang hanyut, tambak ikan yang rusak dan sarana prasarana perikanan lainnya.
Sementara itu Dinas Kesehatan membuka lebih dari 100 Posko Kesehatan guna melayani masyarakat yang terdampak dampak bencana banjir dan tanah longsor.
Menjamin ketersediaan obat-obatan, penyediaan dapur untuk bayi dan balita yang terdampak bencana alam banjir dan tanah longsor.
Mendirikan dapur umum dibeberapa lokasi bencana, tenda pengungsian, penyaluran santunan kepada 29 orang ahli waris korban yang meninggal dunia. Lalu bantuan alat perlengkapan dapur, bantuan makan siap saji dan lainnya.
Jumpa pers yang dipimpin Bupati Pesisir Selatan diwakili Sekretaris Daerah, Mawardi Roska itu dihadiri Kadis Kominfo, Wendi, Kadis Perikanan dan Pangan, Firdaus, Kadis Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Wendra Rovikto, Kepala Pelaksana BPBD, Doni Gusrizal, Plt Kesehatan, Intan, dan lainnya.
Berita Terkait
Jasa Raharja serahkan bantuan bagi korban banjir bandang di Kabupaten Agam
Sabtu, 18 Mei 2024 16:55 Wib
Mensos minta tenda pengungsian banjir lahar dingin direlokasi ke tempat lebih aman
Kamis, 16 Mei 2024 14:05 Wib
Kasat Reskrim: Ada 10 luka tusuk di tubuh ibu yang dibunuh anaknya
Kamis, 16 Mei 2024 5:16 Wib
Pemkot Solok kirimkan tim evakuasi ke Kabupaten Tanah Datar
Rabu, 15 Mei 2024 19:09 Wib
Heli tim pemantau lahar Gunung Marapi gagal terbang imbas cuaca buruk
Rabu, 15 Mei 2024 13:38 Wib
Ketua MUI Sumbar minta warga korban banjir sabar dan kuat
Selasa, 14 Mei 2024 19:35 Wib
Akses jalan lintas Padang-Solok Selatan sudah bisa dilalui pengendara
Selasa, 14 Mei 2024 15:40 Wib
Kabupaten Solok tuan rumah kegiatan jambore PKK tingkat Sumbar
Selasa, 14 Mei 2024 4:14 Wib