Jakarta (ANTARA) - Universitas Andalas (UNAND) kembali meraih prestasi gemilang penghargaan Indikator Kinerja Utama (IKU) 5 yakni kategori jumlah terbanyak hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat dari Kementerian Pendidikan Budaya Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Penghargaan ini yang diserahkan langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek Prof. Tjitjik Srie Tjahjandarie kepada Rektor Universitas Andalas Efa Yonnedi, Ph. D pada 18 Juli 2024, seperti dirilis diportal resmi UNAND beberapa waktu lalu.
IKU-5 merupakan alat ukur yang diperkenalkan untuk mengevaluasi kinerja perguruan tinggi berdasarkan keberhasilan dalam menerapkan hasil riset dan pengabdian masyarakat secara konkret.
Kebijakan ini sejalan dengan upaya Kemendikbudristek mendorong perguruan tinggi untuk lebih adaptif dan berorientasi pada penerapan ilmu pengetahuan dalam konteks nyata.
Rektor Universitas Andalas Efa Yonnedi mengungkapkan penghargaan ini merupakan pengakuan atas kontribusi yang signifikan dari hasil riset dosen terhadap masyarakat.
Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh Dosen yang telah memberikan kontribusi nyata terhadap masyarakat.
“Pada 2024 ini, penilaian IKU didasarkan pada prestasi kerja dosen selama tahun 2023,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya hasil riset yang tidak hanya berdampak akademis tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat luas.
Komersialisasi dan hilirisasi riset juga menjadi fokus utama untuk memastikan inovasi yang dihasilkan tidak hanya berhenti pada tahap publikasi ilmiah, tetapi juga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Penghargaan IKU 5 ini tidak hanya mengangkat nama Universitas Andalas di tingkat nasional tetapi juga internasional," ujarnya.
Disampaikannya, ini mencerminkan komitmen dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan memenuhi standar kualitas global.
Senada dengan itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Prof. Techn Marzuki menuturkan transformasi yang sedang dilakukan oleh LPPM diyakini akan memberikan dampak positif dalam jangka waktu 2-3 tahun ke depan, memperkuat posisi Universitas Andalas sebagai pemimpin dalam inovasi dan penerapan ilmu pengetahuan.
Dengan demikian, menurut dia, Universitas Andalas tidak hanya menjadi tempat belajar dan riset, tetapi juga pusat keunggulan yang membawa manfaat langsung bagi perkembangan masyarakat dan kemajuan bangsa.*