Padang (ANTARA) -
Universitas Andalas (UNAND) meneken nota kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) sebagai bentuk komitmen kedua institusi untuk memperpanjang kolaborasi yang sudah terjalin sejak 2018.
Penandatangan secara seremoni dilaksanakan oleh perwakilan kedua belah pihak di Ruang Sidang Senat Gedung Rektorat Kampus UNAND Limau Manis, di Padang, Kamis.
Wakil Rektor I UNAND Dr. Henmaidi usai penandatangan MoU, menyebut UNAND mengapresiasi inisiatif kerja sama ini dan yakin bahwa kolaborasi antara kampus dan institusi seperti BAPETEN akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, khususnya bagi civitas akademika.
“Kami percaya melalui sinergitas yang dilakukan antara akademisi dan praktisi akan memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian di UNAND. Miisalnya melalui program magang bersertifikat di BAPETEN bagi mahasiswa, sehingga mereka dapat mengembangkan wawasan dan pengalaman, dan mungkin akan menjadi bekal network setelah mereka tamat nanti,” ujar Dr. Henmaidi.
Selain itu, Dr. Henmaidi juga menyebut bahwa UNAND memiliki rencana untuk mengembangkan program studi yang berelevansi dengan tenaga nuklir ke depannya.
Sementara itu, kerja sama ini diharapkan dapat pula menjadi sebuah sumber masukan positif bagi BAPETEN.
“BAPETEN memiliki tugas utama yaitu penyusunan peraturan, pengawasan, dan inspeksi. Oleh karena itu, melalui kerja sama ini kami harap bisa menerima banyak masukan dari berbagai hasil penelitian di UNAND, dan dapat bantuan soal sumber daya manusia di bidang pengelolaan data dan sistem teknologi informasi,” sebut Plt. Kepala BAPETEN Sugeng Sumbarjo.
Menurutnya, hingga saat ini BAPETEN mengawasi total 4.000 rumah sakit dan sekitar 700 industri. Dalam setahun hanya mampu melakukan sebanyak 1.500 inspeksi.
Keterbatasan BAPETEN dalam hal sumber daya manusia, maka kerja sama dengan berbagai pihak, misalnya pemerintah daerah, menjadi salah satu langkah dalam upaya pengawasan serta sosialisasi kepada masyarakat mengenai tenaga nuklir yang mungkin berdampak pada kehidupan sehari-hari,katanya.
Kerja sama antara UNAND dan BAPETEN sendiri melingkupi tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat). Di dalamnya termasuk hilirisasi atau komersialisasi hasil riset, kemitraan penelitian, kajian ilmiah, penyerapan lulusan, dosen tamu, pertukaran data dan atau informasi ilmiah, Teaching Factory, dukungan program MBKM, dan sebagainya.*
Berita Terkait
Unand-Bapeten menguatkan kerja sama hilirisasi dan komersialisasi riset
Senin, 15 Juli 2024 15:29 Wib
Unand-Badan Pengawas Tenaga Nuklir kuatkan kerja sama hilirisasi riset
Sabtu, 13 Juli 2024 13:53 Wib
Menteri sebut radiasi di kompleks Batan Indah bukan kebocoran reaktor nuklir
Selasa, 18 Februari 2020 19:18 Wib
Kenali bahaya radioaktif
Selasa, 18 Februari 2020 10:26 Wib
BAPETEN pastikan air tanah di Batan Indah tidak terkontaminasi radioaktif
Minggu, 16 Februari 2020 9:20 Wib
Pengajuan izin pemanfaatan nuklir di Sumbar terbanyak kedua di Sumatera
Kamis, 25 Juli 2019 12:20 Wib
Bapeten Terbitkan 13.393 Izin Pemanfaatan Nuklir
Kamis, 17 Juli 2014 17:36 Wib
Bapeten Soroti Keamanan Radiasi Alat Pindai Tas
Rabu, 25 Juni 2014 15:15 Wib