Padang Aro (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat menyalurkan bantuan dari masyarakat dan perusahaan bagi korban banjir dan longsor di Pesisir Selatan yang melanda daerah itu pada 7 Maret 2024.
Wakil Bupati Solok Selatan Yulian Efi, di Padang Aro, Selasa, mengatakan bantuan yang diberikan yaitu tunai Rp 25 juta dan dari PT Supreme Energi Muara Labuh Rp5,6 juta serta pakaian layak pakai yang dihimpun oleh Dharma Wanita Persatuan, bantuan sosial seperti kebutuhan pokok, alat rumah tangga, family kit.
"Kami berharap bantuan ini dapat bermanfaat dan meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana alam di Pesisir Selatan," ujarnya.
Ia turut prihatin atas terjadinya bencana alam banjir dan longsor yang menimpa sebagian warga Kabupaten Pesisir Selatan sehingga berbagai kalangan di Solok Selatan menghimpun bantuan.
Sebagai bentuk keperdulian ini, Wakil Bupati Solok Selatan H Yulian Efi beserta jajaran datang langsung ke Pesisir Selatan menyerahkan beberapa bantuan.
Wabup dan rombongan diterima oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pesisir Selatan, Mawardi Roska dan jajaran OPD terkait.
"Mari kita sama-sama berdoa semoga musibah ini cepat berlalu dan korban bencana alam diberikan ketabahan," katanya.
Bantuan dari pemerintah dan masyarakat Solok Selatan disalurkan pada Senin 25/3 yang diantarkan langsung oleh Wakil Bupati didampingi OPD terkait dan diterima oleh Sekretaris Daerah Pesisir Selatan Mawardi Roska.
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, memperpanjang masa tanggap darurat banjir dan longsor di daerah itu selama 14 hari ke depan terhitung sejak 22 Maret hingga 4 April 2024.
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mengungkapkan kerugian akibat banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Pesisir Selatan pada 7 Maret 2024 diperkirakan mencapai Rp1 triliun.
Kepala Ex officio Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan Mawardi Roska menyebutkan, berdasarkan data yang sudah masuk dan dianalisis, jumlah kerugian aset daerah maupun harta benda milik masyarakat diperkirakan mencapai Rp1 triliun.
Kerugian terbesar di antaranya 537 rumah rusak berat, 2.749 rusak sedang, dan 7.048 rusak ringan. Sementara ribuan ternak mati, sapi 666 ekor, delapan ekor kerbau, 357 ekor kambing, 36.527 ekor ayam, dan 19.210 ekor itik.
Menurut Mawardi yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Selatan itu, pendataan masih terus dilakukan dan secara bertahap disampaikan kepada pemerintah.
Berita Terkait
Kemenag Kota Solok beri dukungan pelaksanaan akreditasi Paud/SM 2024
Rabu, 8 Mei 2024 20:19 Wib
Dinkes Solok evaluasi program intervensi spesifik tangani stunting
Rabu, 8 Mei 2024 17:36 Wib
DLH Solok sarankan ASN bawa tumbler kurangi penggunaan sampah plastik
Rabu, 8 Mei 2024 17:08 Wib
Solok Selatan terima opini WTP delapan kali dari BPK
Rabu, 8 Mei 2024 17:06 Wib
Wali Kota Solok ajak pemuda bersatu dan bersinergi membangun kota
Rabu, 8 Mei 2024 16:16 Wib
Bebaskan Jalan Padang-Solok dari Longsoran, Semen Padang Turunkan TRC
Rabu, 8 Mei 2024 5:10 Wib
Pemerintah Kota Solok raih opini WTP delapan kali berturut-turut
Selasa, 7 Mei 2024 20:27 Wib
Pemprov Sumbar cari solusi untuk jalan tembus Pesisir Selatan-Solok
Senin, 6 Mei 2024 19:25 Wib