Unand kirim tim tanggap bencana bantu korban banjir dan longsor

id Bantuan banjir, korban banjir, Unand

Unand kirim tim tanggap bencana bantu korban banjir dan longsor

Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengirimkan tim tanggap bencana ke lokasi banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan. (Antara/HO-Humas Unand).

Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengirimkan tim tanggap bencana ke lokasi banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan beberapa waktu lalu.

"Meskipun Unand mengirimkan tim tanggap bencana ke Kabupaten Pesisir Selatan namun pikiran dan doa tidak saja kepada korban yang ada di satu lokasi tetapi ke seluruh kabupaten dan kota yang terdampak bencana," kata rektor Unand Efa Yonnedi di Padang, Selasa.

Rektor mengatakan perguruan tinggi itu mempunyai nilai-nilai yang selama ini terus dirawat dan ditumbuhkan secara bersama yakni kepedulian terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat.

Bantuan dan relawan yang diturunkan tersebut bukanlah yang pertama kalinya dilakukan Unand. Sebelumnya Unand juga berkolaborasi dengan berbagai institusi membantu daerah-daerah yang terdampak bencana alam.

Partisipasi dan kepedulian Unand tidak hanya di Sumbar namun juga tataran nasional bahkan internasional. Perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa itu juga pernah mengirimkan dokter spesialis ke Turki ketika negara itu dilanda gempa bumi.

Ia berharap nilai-nilai kepedulian terus tumbuh dan berkembang. Tidak saja untuk kemanusiaan tetapi juga bagi Unand termasuk upaya mendalami secara ilmiah dan memberikan solusi ilmiah dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Salah satu respons Unand terhadap bencana ialah mendirikan Program Studi Magister Kebencanaan. Sehingga setiap mengelola bencana memiliki dasar keilmuan. Ke depannya, hal yang perlu dibantu ialah proses rehabilitasi dan rekonstruksi bencana. Termasuk memastikan upaya membangkitkan ekonomi, puskemsas sekolah dan lain sebagainya.

"Unand siap untuk itu. Baik dari sisi kepakaran dengan menjadi staf ahli atau turun langsung ke lapangan," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Utama BNPB Rustian mengapresiasi Unand yang selalu tanggap dengan mengirimkan tenaga-tenagannya ketika terjadi bencana. Hal itu membuktikan perguruan tinggi itu peduli terhadap situasi bencana di tingkat provinsi, nasional hingga internasional.

Disampaikannya, terdapat 12 Kabupaten dan kota terdampak bencana. Lima di antaranya menetapkan status tanggap darurat.

Kelima daerah itu yakni Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Pasaman Barat.

Senada dengan itu, Ketua Lembaga Penilitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unand Prof Techn Marzuki mengatakan tim yang diturunkan membawa bantuan sembako berupa beras 500 kilogram, minyak goreng hingga obat-obatan terutama untuk penyakit ringan.

"Kalau penyakit yang berat tentu harus memastikan kondisi di lapangan terlebih dahulu," ujarnya.