Demo Kompor Induksi, ratusan siswa ramaikan booth PLN

id PLN UP3 Padang,Berita sumbar,Beritanpadang,PT PLN,Kompor Induksi

Demo Kompor Induksi, ratusan siswa ramaikan booth PLN

Demo Kompor Induksi, ratusan siswa ramaikan booth PLN

Padang (ANTARA) - PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Padang menyosialisasikan penggunaan kompor induksi kepada pelajar dan pengajar di SMK Negeri 1 Sumatera Barat, pada 24 November 2023.

Sosialisasi dilakukan dengan demo memasak menggunakan kompor induksi pada booth yang terpasang di samping Laboratorium Komputer sekolah.

Guru-guru dan ratusan siswa ramaikan booth PLN dan melihat langsung kemudahan dan kelebihan memasak menggunakan kompor induksi ini. PLN diantaranya menunjukkan bahwa penggunaan kompor induksi terbukti aman, mudah dan efisien.

Keamanan didapatkan dari perangkatnya yang berteknologi canggih dan minim resiko. Kompor induksi juga tidak menyebabkan panas pada area kompor dan sekitarnya karena hanya menginduksi perangkat masak yang melekat diatasnya. Pada sisi efisiensi, penggunaan kompor induksi dapat memberikan efisiensi sekitar 60%.

Rumah tangga kecil rata-rata mengkonsumsi 11,4 kg LPG subsidi, biayanya sekitar Rp79.400 per bulan setelah disubsidi pemerintah sebesar Rp125.400. Artinya jika ditotal, biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan LPG sebulan mencapai Rp204.800 per bulan. Jika dibandingkan dengan penggunaan kompor induksi, diasumsikan sebesar 82 kWh dengan harga listrik per kWh adalah Rp1.444,7. Jadi biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan kompor induksi adalah Rp118.465.

Manager PLN UP3 Padang Yusuf Hadiyanto menyampaikan, PLN siap mendukung masyarakat untuk lebih percaya diri beralih ke kompor induksi. ‘’Suplai kelistrikan di Sumbar cukup dan andal untuk penambahan penggunaan kompor induksi dalam jumlah besar. Jadi pelanggan tidak perlu khawatir. Mari gunakan kompor induksi, kami urus listriknya,’’ sampainya.

Dengan beralih ke kompor induksi, lanjut Yusuf, masyarakat mendukung pemerintah untuk menciptakan kemandirian energi nasional dengan beralih dari gas yang mayoritas adalah energi impor, menjadi menggunakan listrik yang merupakan energi domestik.*