Pemkot Solok lakukan inovasi turunkan angka kematian Ibu dan anak

id Dinkes Solok, lakukan beragam, inovasi turunkan, kasus kematian, Ibu dan anak,Pemkot Solok lakukan inovasi turunkan angk

Pemkot Solok lakukan inovasi turunkan angka kematian Ibu dan anak

Wali Kota Solok Zul Elfian Umar saat memimpin rapat koordinasi bersama OPD setempat (ANTARA/HO-Diskominfo Solok)

Solok (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solok, Sumatera Barat telah melakukan beragam inovasi sebagai upaya untuk menurunkan angka kasus kematian ibu dan anak yang merupakan kelompok paling rentan terhadap berbagai masalah kesehatan menyebabkan kematian.

Wali Kota Solok Zul Elfian Umar di Solok, Minggu mengatakan, sudah begitu banyak inovasi yang dilahirkan untuk menurunkan kasus kematian Ibu dan anak di kota itu, di antaranya program Kids And Moms Care, PSC 119, Kartu Pelangi, cegah kehamilan risiko tinggi (Cemilan Resti).

Lebih lanjut, program budaya makan ikan bagi setiap keluarga dan balita (Bumi Segitiga), remaja putri tanpa anemia (Putri Tamia), kader pendamping bayi kecil kembali normal (Kemping Kader), bangun keluarga intelek sehat cerdas dan pintar(Baralek Cetar).

"Masih banyak inovasi-inovasi lainnya, yang bahkan dari dulu kita lakukan pencegahan untuk dapat melahirkan anak-anak yang sehat dan berkualitas dan nantinya menjadikan aset yang berharga bagi orang tuanya juga negara yang kita cintai," kata Wako Solok.

Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Solok dengan dukungan program strategisnya juga sudah melaksanakan program Publik Safety Centre (PSC).

Program ini merupakan layanan gawat darurat 24 jam diberikan kepada masyarakat yang mempunyai keterbatasan menjangkau akses fasilitas kesehatan dan sudah terlaksana sejak tahun 2017.

Tidak hanya itu, pemerintah Kota Solok juga telah berkomitmen bahwa tidak ada penduduk Kota Solok yang tidak memiliki jaminan kesehatan.

Zul menyebut bahwa Kota Solok yang merupakan kota kecil dengan mimpi besar, yang tertulis dalam visi Kota Solok, yakni terwujudnya Kota Solok yang diberkahi, maju dan sejahtera (Berjuara) melalui pengembangan sektor perdagangan dan jasa yang modern.

Secara administratif, Kota Solok terbagi dalam dua Kecamatan dan 13 kelurahan dengan luas wilayah kurang lebih 5.764 hektare (57.64 km²) atau 0,14 persen dari luas Provinsi Sumatera Barat.

Jumlah penduduk Kota Solok pada tahun 2022 mencapai 79.057 jiwa yang terdiri atas penduduk laki-laki 39.637 jiwa dan perempuan mencapai 39.420 jiwa.

Jumlah pertambahan penduduk Kota Solok pada tahun 2016 sampai 2022 relatif stabil. Pergerakan jumlah penduduk ini selain karena faktor pertumbuhan penduduk alami (kelahiran dan kematian), mutasi penduduk (pindah masuk dan pindah keluar) juga karena adanya proses update data kependudukan yang terpusat dalam satu data Kementerian Dalam Negeri.

Angka kematian ibu merupakan ukuran dalam menilai derajat kesehatan. Melalui program kesehatan, pemerintah berusaha menurunkan angka kematian ibu dan balita.

Kebijakan dan strategi program kesehatan melalui pendekatan tepat serta sasaran jelas akan mempengaruhi efektivitas dan efisiensi serta pelaksanaan pembangunan kesehatan.

Di samping itu, Wako Solok juga bersyukur karena kota yang berjuluk sebagai Kota Beras Serambi Madinah itu terpilih sebagai Pilot Project Knowledge Sharing Program (KSP) sebuah proyek kerja sama teknis antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA).

"Yakni proyek tentang pembuatan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)," ujar wali kota.