DPRD Sumbar inisiasi Festival Warisan Budaya Tak Benda di Payakumbuh

id Silat

DPRD Sumbar inisiasi Festival Warisan Budaya Tak Benda di Payakumbuh

Jumpa pers Festival Warisan Budaya Tak Benda yang diselenggarakan 12 sampai 17 Oktober 2023 di Kota Payakumbuh. (Antara/HO-Humas DPRD Sumbar).

Padang (ANTARA) - Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Supardi menginisiasi Festival Warisan Budaya Tak Benda yang diselenggarakan 12 sampai 17 Oktober 2023 di Kota Payakumbuh.

"Sumatera Barat memiliki banyak warisan budaya tak benda yang diakui oleh pemerintah pusat maupun dunia," kata Ketua DPRD Sumbar Supardi di Padang, Rabu.

Bahkan, hingga saat uni tercatat pemerintah pusat telah mengakui 96 warisan budaya tak benda asal Provinsi Ranah Minang. Sementara itu, pengakuan dari Unesco telah menetapkan 12 warisan budaya tak benda dari Indonesia yang salah satunya silat dari Sumatera Barat.

Namun, sambung Supardi, pengakuan tersebut bisa saja dicabut Unesco apabila warisan tersebut tidak aktif atau tidak dijaga maupun dilestarikan dengan baik.

Dalam upaya mengaktivasi warisan budaya tak benda yang telah mendapat pengakuan pemerintah pusat dan dunia, Supardi berinisiatif untuk menggelar Festival Warisan Budaya Tak Benda (Intangibel Cultural Haritage Festival) pada 12 sampai 17 Oktober 2023 di Payakumbuh melalui dana pokok-pokok pikirannya.

Ia mengatakan kegiatan festival yang akan digelar tersebut merupakan bagian untuk terus mengenalkan atau memasyarakatkan warisan budaya tak benda yang ada di Sumatera Barat.

"Ini upaya kita untuk mengenalkan dan memasyarakatkan warisan budaya tak benda khususnya kepada generasi muda. Harapannya, seluruh generasi muda tetap mengetahui warisan budaya yang ada," ujar dia.

Selain untuk melestarikan, kegiatan tersebut sekaligus untuk menjadikan warisan budaya tak benda menjadi objek destinasi wisata unggulan di Sumatera Barat. Harapannya, dapat menggaet para wisatawan lokal maupun mancanegara.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Syaifullah mengatakan festival yang akan digelar tersebut mengangkat tema "Suara Dalam Diri". Dinas Kebudayaan Sumbar juga telah menyosialisasikan terkait festival tersebut.

"Kegiatan yang akan kita gelar merupakan bentuk perlindungan dan pelestarian warisan budaya, khususnya warisan tak benda. Nantinya dalam festival itu akan ditampilkan sejumlah warisan budaya tak benda dari sejumlah daerah," kata Syaifullah.