Painan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat kini menyiapkan sejumlah persyaratan dari Kementerian Perhubungan soal pengembangan pelabuhan Panasahan Painan.
Bupati Rusma Yul Anwar menyampaikan persyaratan tersebut sebagai tindak lanjut pengembangan kawasan darat dan fasilitas pelabuhan seperti percepatan pengadaan lahan, minimal 7 Hektare. Saat ini sebagian diantaranya sudah dibebaskan.
"Beberapa waktu lalu sertifikat lahannya telah diserahkan pada Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Teluk Bayur," ujar bupati di Painan.
Kementerian Perhubungan menegaskan bakal memulai kegiatan pengembangan pelabuhan Panasahan pada 2024. Kegiatan tersebut juga telah mendapatkan dukungan dari Komisi VI DPR-RI.
Rencana pengembangan itu terungkap saat audiensi Bupati Rusma Yul Anwar dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta. Pemerintah kabupaten diminta menyiapkan sejumlah persyaratan.
Bupati melanjutkan selain ketersediaan lahan pemerintah kabupaten juga sedang menyiapkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai pengelola, dengan menggandeng pihak ketiga.
Keberadaan badan pengelola dengan harapan daerah memiliki penerimaan dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai penunjang pembangunan dari laba usaha pengelolaan pelabuhan.
Kementerian tidak menginginkan daerah dan masyarakat, khususnya di sekitar kawasan hanya menjadi penonton dari kegiatan usaha di kawasan pelabuhan, sehingga hanya mendapatkan abu saja.
"Kalau untuk detail enginering designnya (DED) sudah siap," terang bupati.
Kemudian pemerintah Kabupaten kini juga menyiapkan rencana bisnis pelabuhan ke depannya. Dengan demikian kegiatan pengembangan sesuai dengan kebutuhan dan rencana bisnis pelabuhan.
Sesuai rencana pelabuhan Panasahan Painan bakal dijadikan sebagai pelabuhan perdagangan, mengingat posisinya yang strategis di Samudera Hindia, khususnya sebagai terminal crude palm oil (CPO).
Bahkan kini dalam program tol laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, status Panasahan naik menjadi penyanggah Teluk Bayur dari yang dulunya hanya tercatat sebagai pengumpan.
"Panasahan juga dekat dengan Mentawai. Sebagian besar kebutuhan material pembangunan di kabupaten kepualauan itu dipasok dari Pesisir Sekatan,' jelas bupati.
Bupati berharap dengan siapnya Panasahan semoga kawasan Pantai Barat Sumatera mengulangi kejayaan masa lalunya sebagai primadona jalur perdagangan, khususnya ke negara-negara Eropah dan Amerika.
Pengembangan pelabuhan Panasahan pada 2018 sempat gagal karena tidak mampunya pemerintah sebelumnya menyiapkan lahan, sesuai yang dipersyaratkan Kemenhub, yakni seluas 7 Hektare.
Akibatnya pemerintah pusat mengalihkan kegiatan pembangunan ke pelabuhan Teluk Tapang di Kabupaten Pasaman Barat. Saat ini ulas ujar bupati sebagian lahan telah dibebaskan.
Pelabuhan Panasahan Painan merupakan pelabuhan alam di Pesisir Selatan yang mulai dibangun sejak 1998 di atas lahan seluas 6 Hektare pada masa pemerintahan Bupati Darizal Basir.
Salah satu pelabuhan alam di Ranah Minang itu kini memiliki dua dermaga, dengan kedalaman kolam mencapai 12 Meter pada pasang baik dan 7 Meter pada kondisi pasang surut.
"Selain melayani kapal perintis sabuk nusantara, pelabuhan Panasahan kini juga telah dikontrak salah satu eksportir batubara," sebut Bupati.