Painan (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat terus berupaya untuk meningkatkan kompetensi pengawas sekolah di tingkat dasar.
Salah satu upaya penguatan dan peningkatan kompetensi itu dilakukan dengan cara memberikan pelatihan melalui kegiatan bimbingan teknis pengawas sekolah dasar yang secara spesifik terkait literasi dan numerasi dalam rangka implementasi kurikulum merdeka paltform merdeka belajar 2023.
Bimtek peningkatan kompetensi pengawas sekolah itu diselenggarakan di Triza Hotel, 2-5 Juni 2023 menghadirikan dua pemateri yaitu Iryasman, Widyaprada Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Sumatera Barat dan Guru Besar Universitas Negeri Padang (UNP), Rahadian sebagai pembimbing Penyusunan Karya Tulis Best Practice. Kegiatan bimtek diikuti oleh 40 pengawas sekolah dasar.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan, Salim Muhaimin mengatakan pengawas sekolah diminta untuk dapat melakukan aksi nyata pada jajaran pendidikan.
Hal ini juga merupakan instruksi Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar agar kepala sekolah memiliki kompetensi yang lebih baik untuk meningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa di tingkat SD dan SMP.
"Kita berharap, pengawas sekolah memiliki kemampuan teknik coaching dan kemampuan untuk menyusun Best Practice sesuai tupoksinya," jelas Salim , Rabu (7/6/2023).
Lanjut Salim, semua pengawas sekolah diminta untuk melaksanakan coaching terhadap kepala sekolah dan guru. Hal ini menjadi bagian penting agar di sekolah diaktifkan aksi nyata dalam rangka upaya peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa, guru dan semua warga sekolah.
Untuk melakukan upaya percepatan tersebut, Disdikbud Pesisir Selatan bahkan telah menginisiasi program bergerak bersama dalam upaya peningkatan literasi Numerasi murid di satuan pendidikan.
Menurut Salim, standar pendidikan yang berbeda di berbagai wilayah dapat mempengaruhi kualitas kemampuan literasi numerasi murid.
"Oleh karena itu, Disdikbud Pessel menginisiasi program bergerak bersama dalam upaya peningkatan Literasi Numerasi murid di satuan pendidikan," terangnya.
Menindaklanjuti program tersebut, Disdikbud Pessel turut mengundang seluruh Guru Penggerak, Ketua KKGA/KKGO/MGMP/Pengajar Praktik dan seluruh ketua Komunitas Belajar.
Salim menyampaikan peningkatan literasi murid ditandai dengan terjadinya perubahan karakter yang menjadi kebiasaan dan membudaya pada murid-murid di sekolah maupun di lingkungannya.
"Untuk itu guru guru perlu mengubah cara mengajar di kelas yang disesuaikan dengan kontek dan tuntutan zaman, harapannya dengan adanya kegiatan ini akan ada perubahan cara mengajar guru di dalam kelas sehingga berdampak kepada peningkatan hasil belajar murid, terutama kemampuan literasi dan numerasinya," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Rusma Yul Anwar juga menyampaikan banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya literasi numerasi di Pesisir Selatan.
Masalah kesehatan seperti gizi buruk juga menjadi salah satu pemicu rendahnya kemampuan literasi dan numerasi.
Sehingga memerlukan komitmen bersama untuk mencari solusi dengan mengalihkan sebagian anggaran pembangunan untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
"Untuk apa memiliki gedung yang bagus kalau orang-orang yang ada di dalamnya tidak berkualitas," ujarnya.
Menurut bupati, kebijakan itu sangat beresiko dengan turunnya pamor kepala daerah dimata masyarakat, karena perubahan SDM tidak bisa dilihat dalam waktu singkat namun butuh waktu bertahun-tahun untuk melihat pencapaian yang lebih baik.
Pada kesempatan itu Rahmiyanti, selaku perwakilan Penggerak Komunitas memaparkan rancangan kegiatan dan pedoman gerak yang akan dilakukan bersama-sama.
"Jadi, ada tiga topik yang akan dipelajari guru melalui Platform Merdeka Mengajar, yaitu topik meningkatkan kompetensi literasi di satuan pendidikan, meningkatan Numerasi di satuan pendidikan dan Ide praktis pembelajaran Numerasi," katanya.
Selain itu, juga terdapat tiga topik yang menjadi kemampuan prasyarat yang perlu dimiliki oleh guru yaitu topik merdeka belajar, refleksi diri, dan disiplin positif.
Semua topik diharapkan dapat mengubah mindset guru dalam perannya sebagai pendidik dan pengajar murid di tiap kelas. Rahmi menjelaskan kompetensi literasi dan numerasi sangat diperlukan dalam kehidupan Literasi.
"Hal itu memungkinkan kita untuk memahami dan mengkomunikasikan informasi dengan lebih baik, kemampuan numerasi melatih kita dalam pemecahan masalah memungkinkan kita dalam menganalisis informasi, berbasi angka dan data untuk menemukan solusi yang efektif," tuturnya.
Berita Terkait
Pemkab Pesisir Selatan usulkan penguasaan tanah dalam rangka penataan Kawasan Hutan
Rabu, 24 April 2024 11:56 Wib
Pilkada 2024 : Bawaslu Pesisir Selatan Rekrut Panwas Kecamatan
Rabu, 24 April 2024 10:17 Wib
Bupati Rusma Yul Anwar minta camat manfaatkan PSM secara optimal
Rabu, 24 April 2024 9:08 Wib
HJK Ke 76 : Bupati sampaikan capaian pembangunan selama dalam kepemimpinannya
Selasa, 23 April 2024 10:31 Wib
Bupati Rusma Yul Anwar apresiasi solidaritas Serdadu Pesisir Selatan
Jumat, 19 April 2024 18:43 Wib
214 siswa dan siswi SMA Sederajat ikuti seleksi paskibraka tingkat kabupaten Pesisir Selatan
Jumat, 19 April 2024 15:28 Wib
Masyarakat terdampak banjir dapat diskon 50 Persen tagihan rekening air selama 2 Bulan
Kamis, 18 April 2024 17:00 Wib
PDAM Tirta Langkisau terus upayakan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir
Kamis, 18 April 2024 16:00 Wib