Penilaian tahap III PPD, Tim Bappenas RI verifikasi lapangan ke Tanah Datar

id Tim Bappenas RI,Pemkab Tanah Datar,beriat tanah datar,berita sumbar

Penilaian tahap III PPD, Tim Bappenas RI verifikasi lapangan ke Tanah Datar

Bupati Tanah Datar Eka Putra (kiri) bersama tim penilai Penghargaan Pembangunan Daerah Hermanto Siregar, (Antara/Etri Saputra)

Batusangkar (ANTARA) - Tim penilai tahap III Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tingkat nasional melakukan verifikasi lapangan terkait dengan inovasi Biaya Operasional Membajak Sawah Secara Gratis (Boombastis) di Kabupaten Tanah Datar pada Rabu, (5/4).

Tim penilai terdiri Sri Bagus Guritno dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI sebagai penilai utama dan Hermanto Siregar dari tim penilai Independen.

Hermanto Siregar di Batusangkar Rabu, mengatakan kunjungannya tersebut merupakan peninjauan lapangan atas apa yang telah dipaparkan Pemkab Tanah Datar pada penilaian tahap II di Jakarta beberapa waktu lalu.

"Kami turun kesini meninjau dan mengecek secara langsung apakah yang disampaikan Bupati pada penilaian tahap II sebelumnya apakah sesuai dengan di lapangan," kata dia.

Ia menyebut ada beberapa indikator yang menjadi penilaian tim penilai saat verifikasi lapangan tersebut, diantaranya ekspos materi oleh Kepala Dinas Pertanian, simulasi pendaftaran melalui aplikasi bajak gratis, diskusi dengan kelompok tani atau penerima manfaat, dan peninjauan bengkel alat mesin pertanian.

"Besok Kamis kita juga akan melakukan Forum Grup Discusion (FGD) dengan peserta yang lebih banyak lagi dari ini, " kata dia.

Ia mengapresiasi inovasi yang dilakukan pemerintah Kabupaten Tanah Datar cukup sangat dan sangat bagus apalagi sebagian besar wilayahnya Tanah Datar disektor pertanian.

"Saya raya cukup bagus, dengan adanya inovasi Boombastis ini bisa mengurangi biaya produksi pertanian dan juga menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Tanah Datar," kata dia.

Sementara itu Bupati Tanah Datar Eka Putra menjelaskan, latar belakang lahirnya inovasi bombastis di daerah itu diawali semenjak ia menjabat sebagai kepala daerah saat berdialog dengan petani.

Berdasarkan dialog dan percakapan dengan petani tersebut, ada beberapa poin keluhan masalah yang menyentuh baginya.

Diantaranya biaya produksi pertanian semakin hari terus meningkat, mulai biaya bajak sawahnya, pupuk, masalah hama, dan bahkan untuk pengolahan sawah pasca panen banyak masyarakat yang menggadai.

"Berawal dari itu semua disaat kami diberikan amanah menjadi Bupati, kami bersama OPD dan DPRD bersama-sama menjalankannya," kata Bupati.

Ia juga mengatakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pemerintah daerah menjadikan sektor pertanian menjadikan program unggulan.

"Dari sepuluh program unggulan kami, empat diantaranya ada disektor pertanian, yaitunya layanan bajak sawah gratis, meningkatkan asuransi tani, perbaikan irigasi pertanian, dan meningkatkan kuota pupuk bersubsidi," kata dia.