Pesisir Selatan akan audit BUMNag dorong peningkatan ekonomi dan pembangunan nagari

id Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar,audit bumnag,berita pesisir selatan,berita sumbar

Pesisir Selatan akan audit BUMNag dorong peningkatan ekonomi dan pembangunan nagari

Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar menerima audiensi Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Pesisir Selatan. (Antara/Teddy Setiawan)

Painan, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat akan mengaudit Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) yang ada di daerah itu guna mendongkrak peran badan usaha itu dalam rangka peningkatan ekonomi dan pembangunan nagari.

Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar di Painan, Senin mengatakan audit akan dilakukan pada aspek keuangan, mulai dari penyertaan modal nagari, kelayakan usaha dan kompetensi pengurus. Kegiatan yang dijalankan, termasuk kompetensi sumber daya manusia pengelola karena hal ini sangat menentukan dalam menentukan kemajuan usahanya.

Ia mengatakan, semua instrumen ini akan berdampak pada pendapatan nagari menuju pemerintahan nagari yang otonom. Karena itu perlu dilakukan audit agar semua BUMNag di daerah ini bisa berbenah ke arah yang lebih baik.

Pemerintah telah menetapkan BUMNag sebagai bagian dari program peningkatan perekonomian yang bersifat mandiri guna memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat secara luas.

Dasar hukum pendirian BUMNag adalah Undang-undang (UU) nomor 22 tahun 1999 tentang Pemda dan kemudian diperbaharui dengan UU nomor 32 tahun 2004 tentang Pemda.

Selain itu diperkuat dengan PP 72 tahun 2005 tentang Desa dan PP 11 tahun 2021 tentang BUMDes sebagai badan hukum dari sebelumnya yang hanya berstatus badan usaha.

Selama ini imbuh Bupati, sebagian besar BUMNag di daerah itu belum berjalan sebagaimana yang diharapkan, sehingga miliaran rupiah uang nagari yang masuk melalui penyertaan modal menjadi sia-sia.

Pemilihan sumber daya manusia pengelola BUMNag cenderung berdasarkan balas budi politik saat pemilihan wali nagari. Kemudian usaha yang dijalankan terkesan tak sesuai potensi nagari, sehingga sulit untuk maju.

"Jadi harus dibenahi, Langkah awal mesti diaudit. Ada pertanggungjawaban terhadap penyertaan modal serta asetnya,' kata bupati lagi.

Harusnya lanjut Bupati, pemerintahan nagari sudah semestinya berfikir soal sumber-sumber pendapatan baru untuk membiayai pembangunan nagarinya, sehingga tidak terus bergantung pada dana transfer keuangan dari pusat dan daerah.

Sebab percepatan pembangunan nagari mesti segera dilakukan, sesuai Nawacita Presiden Joko Widodo, yakni membangun mulai dari pinggir, apalagi nagari adalah garda terdepan pembangunan.

Apalagi pemerintah pusat kini melakukan pengetatan aturan transfer dana ke daerah melalui UU nomor 1 tahun 2022 tentang HPKD yang otomatis berdampak terhadap transfer daerah ke nagari.

Sepanjang 2023 Dana Alokasi Umum (DAU) Pesisir Selatan tercatat lebih dari Rp800 miliar, namun berdasarkan UU nomor 1 tahun 2022 hanya Rp514 miliar yang bebas dipakai dan sisanya diatur peruntukannya.

"Akibatnya berdampak pada transfer ke nagari. Selama ini kita selalu dimanjakan dengan dana transfer pusat dan terlena. Nah, ketika kini ada pengetatan kita jadi syok," ujar bupati.

Karena itu keberadaan BUMNag sebagai lembaga usaha pelat merah yang dimiliki nagari harus dioptimalkan, sehingga nagari punya pendapatan lain selain dari transfer keuangan dari pusat dan daerah.

Pemerintah kabupaten bakal membantu dalam memetakan potensi tiap-tiap ngari agar tidak salah dalam memilih usaha yang dijalankan. Kemudian membantu seleksi pengurusnya, sesuai jenis usahanya.

Selama ini pelaksanaannya terkesan jalan sendiri-sendiri, bahkan BUMNag menjadi kompetitor bagi usaha masyarakat yang telah ada, tapi lebih sebagai inisiator, motivator dan stimulator.

Akibatnya Pesisir Selatan belum menikmati besarnya jumlah dana desa sejalan dengan banyaknya jumlah nagari, mencapai 182 nagari atau terbanyak dari 19 kabupaten/kota lain di Sumatera Barat.

Bupati berharap pemerintahan nagari mau bersinergi dengan pemerintah kabupaten mewujudkan keberadaan BUMNag yang berdaya saing guna pembangunan dan kesejahteraan warga nagari.

"Ini harus menjadi pikiran kita bersama agar terjadi kemitraan daerah dan nagari dalam pembangunan," ujar bupati saat berdialog dengan Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Pesisir Selatan. (*)