Dinas Kehutanan Sumbar berhasil capai target program dan realisasikan progul 2022

id dishut sumbar,progul 2022

Dinas Kehutanan Sumbar berhasil capai target program dan realisasikan progul 2022

Kepala Dishut Sumbar Yozarwardi bersama Sekretaris Maswal Noor saat kegiatan Refleksi Akhir Tahun 2022 Dishut Sumbar, Kamis (29/12) di Aula Kantor Dishut Sumbar di Padang. (ANTARA/ist)

Padang (ANTARA) - Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) berhasil merealisasikan lima sasaran strategis dan 13 program unggulan (progul) pada tahun 2022 meskipun dalam keterbatasan anggaran.

Kepala Dishut Sumbar, Yozarwardi didampingi Sekretaris, Maswal Noor di Padang, Kamis mengatakan melalui capaian tersebut pihaknya berkontribusi mewujudkan visi Gubernur Sumbar.

Yozarwardi mengungkapkan, tahun ini pencapaian Dishut Sumbar telah memenuhi lima sasaran strategis. Mulai luas kawasan hutan yang dikelola kelompok masyarakat. Di mana, dari target 50 ribu hektar kawasan hutan, tercapai 51 ribu hektar.

Berikutnya, sasaran unit usaha berbasis kehutanan dengan target 20 unit, mampu tercapai 22 unit. Kemudian sasaran meningkatkan kualitas hutan, dengan target tutupan hutan 60,98 persen, juga mampu melebihi target 63,98 persen.

Termasuk juga menekan laju kerusakan hutan. Di mana kerusakan hutan yang bisa ditolerir, seluas 15 ribu hektar yang rusak. Sementara tercapai 14 ribu hektar. Bahkan ada 735 ribu hektar yang hijau lagi setelah ditanam 5 tahun silam.

Sasaran lainnya, sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP). Dishut Sumbar selama empat tahun berturut turut dapat A. Tahun 2022 ini dari target SAKIP 83,15 persen tercapai 101,18 persen. Termasuk juga sasaran indeks tingkat kepuasan layanan kepada masyarakat. Dari target 77 mampu tercapai 83.

Tidak hanya sasaran strategis saja yang tercapai. Termasuk realisasi Progul Dishut Sumbar. Dari target 13 progul, semuanya tercapai. Seperti, penyediaan bibit pertanian. Dari target 600 ribu batang bibit, tercapai 67.309 ribu batang bibit.

Juga realisasi arboretum dengan target 1 unit per tahun tercapai 1 unit per tahun. Kemudian target luas agroforestry 600 hektar tercapai 603 hektar. Target jumlah komoditi unggulan 10 komoditi mencapai 10 komoditi.

Ikuti Survei Kesadaran Merek ANTARA: Klik Disini

Juga ada kasus pengrusakan hutan. Dari target 2 kasus, tercapai 2 kasus, pelaksanaan patroli pengamanan hutan dengan target 100 kali tercapai 161 kali. Patroli pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), dengan target 100 kali tercapai 135 kali.

Termasuk progul penyediaan alat produktif sebanyak 10 unit, tercapai 10 unit. Penyediaan sarana prasarana ekowisata dengan target 10 unit, tercapai 10 unit. Juga ada penyediaan stup lebah madu. Dari target 3.000 stup tercapai 3.521 stup.

Sementara, dari sisi pendapatan dan belanja daerah, pada tahun 2022 ini Dishut Sumbar mencapai 91, 46 persen, hingga Kamis (29/12). Dengan pencapaian tersebut diperkirakan hingga 31 Desember 2022 mencapai 93,11 persen.

“Semuanya tercapai di tengah tengah keterbatasan anggaran. Saya sampaikan kepada seluruh jajaran Dishut Sumbar, jangan keterbatasan anggaran jadi halangan bekerja. Strateginya idealisme, inovasi dan mengurus hutan dengan hati,” terangnya.

2023 Fokus Perhutanan Sosial

Yozarwardi mengungkapkan, tahun 2023 nanti, Dishut Sumbar fokus pada kegiatan perhutanan sosial dan membangun usaha perhutanan sosial. Saat ini bahkan, perhutanan sosial di Sumbar mencapai 274 ribu hektar, bertambah sekitar 29 ribu hektar.

“Sudah ada brandingnya, tinggal lagi kualitasnya ditingkatkan. Kemudian juga pasarnya dengan melibatkan OPD lainnya. Tahun 2023 nanti juga ada sejumlah festival yang diselenggarakan yang menampilkan hasil perhutanan sosial. Perhutnan sosial tetap jadi core bisnis sangat relevan dengan kondisi Sumbar,” terangnya.

Salah satu potensi perhutanan sosial yang berkembang yakni lebah madu galo-galo. Dishut Sumbar akan membantu budi daya lebah madu galo-galo jika sudah ada potensi pakan lebah yang disediakan.

“Supaya jika budidaya lebah pakannya sudah ada. Kita edukasi pembudidaya. Jika sudah berproduksi madu, tinggal lagi ke mana dipasarkan? Sekarang masih pasar dan branding serta kualitas masing-masing. Tahun 2023 melalui Kelompok Kerja Percepatan Perhutanan Sosial (Pokja PPS) divisi usaha akan berkolaborasi dengan OPD lain. seperti untuk kualitasnya libatkan Disperindag, pemasarannya OPD Dinas Koperasi dan UKM,” terang Yozarwardi.(**)