Anggota DPR RI soroti keluhan warga terkait kinerja pelayanan RSOMH Bukittinggi

id Anggota DPR RI,Rumah Sakit Otak Mohammad Hatta,Ade Rezki Pratama

Anggota DPR RI soroti keluhan warga terkait kinerja pelayanan RSOMH Bukittinggi

Anggota DPR RI Ade Rezki Pratama saat berkunjung ke RSOMH Bukittinggi. Legislator ini menyoroti pengaduan warga yang mengeluhkan pelayanan di rumah sakit setempat (Antara/Alfatah)

​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - Anggota DPR RI komisi IX yang langsung menaungi kesehatan masyarakat, menyoroti kinerja pelayanan dari Rumah Sakit Otak Mohammad Hatta (RSOMH) yang dikeluhkan masyarakat dari berbagai daerah di Sumatera Barat.

Ade Rezki Pratama dari fraksi Partai Gerindra menyebutkan dirinya menerima langsung keluhan dari keluarga pasien terkait buruknya pelayanan dari beberapa oknum perawat ke pasien dan keluarganya saat berobat di rumah sakit vertikal milik Kementerian Kesehatan itu.

"Ini sudah beberapa kali kami mendapatkan laporan langsung dari warga, terakhir dari pasien asal Pariaman dan Pasaman beberapa waktu lalu khususnya terkait etika yang tidak bagus dari oknum perawat yang bertugas," kata Ade di Bukittinggi, Kamis.

Ia mengatakan seharusnya RSOMH yang baru saja berubah nama itu menjadi cerminan pelayanan kesehatan maksimal dari Kementerian Kesehatan.

"Kami kira ini langkah awal atau momentum transpostasi RSOMH, namun yang kami dapati, bukan sekarang saja, pengaduan banyak masuk sebelumnya, dan keluhan pasien asal Padang Pariaman menjadi puncak karena viral di media sosial," katanya.

Ia meminta RSOMH cepat tanggap dan memperbaiki kinerja di masa depan sesuai harapan secara nasional oleh Presiden RI agar pelayanan kesehatan dalam negeri juga sama baiknya dengan negeri lain.

"Jangan sampai citra dan pembenahan yang sudah dilakukan tercoreng dengan ulah oknum yang melayani pasien, mereka pasien datang berobat, mereka juga manusia yang harus dilayani dengan maksimal," kata Ade.

Ia mengatakan akan membawa bahan pengaduan yang didapatkan ke Menteri Kesehatan RI agar dapat ditindaklanjuti demi pelayanan kesehatan.

"Rasa-rasanya Kementerian Kesehatan memiliki dana triliunan rupiah APBN untuk dapat membenahi seluruh rumah sakit di Indonesia termasuk RSOMH," katanya

Ia berharap RSOMH dapat membuka pintu ugd, kamar rawat, kamar operasi dan lainnya untuk kepentingan masyarakat umum dengan tidak mengedepankan arogansi.

Informasi terkait laporan keluarga pasien, telah diterima oleh pihak RSOMH, untuk mengantisipasi hal serupa tidak terulang kembali, pihak rumah sakit membuat Unit Pengaduan Masyarakat (UPM).

"Ini sekaligus sebagai media center demi menjadikan rumah sakit ini menjadi lebih baik lagi, yang menjadi sarana bagi masyarakat dan juga awak media untuk berdiskusi dan menyampaikan kritikan terhadap layanan-layanan," kata Plt Direktur Utama, Yusirwan.