Bukittinggi (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama meninjau lokasi banjir lahar dingin di Desa Bukit Batabuah, Kabupaten Agam. Ia sekaligus memberikan bantuan kepada ratusan korban dari warga yang terdampak dari musibah jelang Lebaran itu.
"Kami sampaikan turut prihatin atas musibah yang terjadi di hari-hari akhir menuju Lebaran tahun ini. Sebagai putra daerah Kabupaten Agam yang diberikan amanah, upaya perbaikan fasilitas yang rusak juga segera diupayakan," kata Ade Rezki Pratama, Minggu.
Ia didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Agam, Edi Busti serta pemerintahan Kecamatan Canduang melihat langsung posko pengungsian warga dan aliran sungai yang sempat meluap memutus akses jalan.
"Kami mengapresiasi pemerintah daerah mulai dari nagari (desa), kecamatan hingga kabupaten yang di hari ketiga pasca musibah banjir lahar dingin bantuan sudah banyak disalurkan dan proses pembersihan berjalan maksimal," kata Ade.
Bantuan awal yang diberikan berupa sembako, makanan dan susu kepada ratusan warga yang terdiri dari 82 kepala keluarga terdampak.
"Hanya mengingatkan kembali, mungkin masih ada warga yang bertempat tinggal di daerah beresiko terkena aliran lahar dingin. Kami imbau waspada dan segera mengungsi sesuai arahan Badan Geologi," kata Ade.
Sekda Agam, Edi Busti mengungkap kondisi terkini di sekitar puncak Gunung Marapi terpantau masih beresiko merusak aliran sungai yang berhulu ke puncak.
"Kami sudah lakukan pengamatan langsung melalui drone dan teramati masih banyak material sisa erupsi yang beresiko hanyut terbawa ke arus aliran lahar dingin ke sungai," kata dia.
Ia meminta warga untuk selalu waspada dan menegaskan perbaikan jembatan yang disebut sebagai salah satu penyebab meluapnya aliran sungai akan dilakukan secepatnya.
"Sesuai arahan Gubernur Sumbar, jembatan Bukit Batabuah direkontruksi ulang dan dibangun batu penyangga 100 meter dari jembatan untuk dua arah," kata Edi Busti.
Kepala Desa Bukit Batabuah, Firdaus yang ikut mendampingi warganya diberikan bantuan mengungkap banyaknya kerugian dari kalangan warga yang mayoritas bekerja sebagai petani.
"Kami juga berharap bantuan kepada kerugian petani. Data terkini sebanyak 20 hektar sawah kebun rusak, 270 warga terdampak, 72 rumah rusak dan tiga hanyut terbawa arus serta 38 unit usaha terdampak," kata Firdaus.