Hindari konflik dan jaga marwah Ninik Mamak, Wako Bukittinggi tunda bangun Awning

id penundaan pembangunan kanopi MNM,Wali Kota Bukittinggi,Bukittinggi

Hindari konflik dan jaga marwah Ninik Mamak, Wako Bukittinggi tunda bangun Awning

Puluhan tokoh adat saat berada di Jalan Minangkabau Bukittinggi, Sumatera Barat. Wali Kota Bukittinggi memutuskan penundaan pembangunan kanopi awning di lokasi ini setelah timbulnya beberapa permintan peninjauan ulang dan penolakan dari beberapa pihak. (ANTARA/Alfatah)

​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - Wali Kota Bukittinggi, Sumatera Barat memutuskan penundaan pembangunan kanopi awning, langkah itu diambil untuk menghindari konflik dan menjaga marwah tokoh adat ninik mamak yang sebelumnya menolak rencana itu.

Wako Erman Safar menyampaikan keputusan itu secara langsung di Balai Kota Gulai Bancah, Rabu, dan juga menyampaikan surat balasan kepada tokoh adat daerah setempat.

Erman Safar, menjelaskan penundaan pembangunan awning ini diputuskan demi menjaga marwah tokoh adat dan Niniak Mamak Kurai V Jorong serta menyikapi dinamika yang terjadi di lapangan.

“Kami Pemerintah Kota Bukittinggi dengan ini menunda Program Penataan Lokasi Jalan Minangkabau, yang semula adalah bagian dari kegiatan Pemerintahan Kota Bukittinggi yang telah disepakati secara bersama dengan DPRD," kata Erman Safar.

Selain itu, menurutnya keputusan ini diambil dengan melihat dan memperhatikan keadaan dan situasi ekonomi masyarakat serta pertimbangan tujuan besar dari dasar pelayanan pemerintah, juga demi menjaga keutuhan dan rasa kenyamanan bermasyarakat.

Ia mengatakan pembangunan awning direncanakan dalam rangka menata kawasan wisata area Jam Gadang dan menciptakan kawasan ekonomi baru berupa pasar malam.

"Sedianya akan ditempati oleh pelaku usaha super mikro dengan jenis barang dagangan accesoris dan oleh-oleh Kota Bukittinggi yang direncanakan beraktivitas mulai dari jam 17.00 WIB hingga tengah malam, jadi ini kami putuskan ditunda,” kata dia.

Wako menegaskan, Pemerintah Kota tetap akan memperhatikan dan memberi perhatian lebih untuk para pelaku usaha kecil dan warga yang baru memasuki usia produktif dalam bentuk program-program lain.

Ia memastikan Pemkot akan selalu bersama dan bekerja lebih, untuk rakyat kecil yang pada hari ini hampir 40 persen merupakan warga yang terdaftar dalam DTKS.

“Dalam kesempatan ini juga kami akan segera mengeluarkan surat edaran teruntuk para pedagang toko sepanjang Jalan Minangkabau untuk segera memperbaiki tampak muka dari ruko ruko yang dimiliki, sesuai dengan tema wisata dan bumi Minangkabau agar terciptanya kenyamanan tersendiri bagi seluruh pihak,” pungkas Wako.