Jakarta, (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi menguat usai bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed), mengindikasikan peluang menahan diri untuk menaikkan suku bunga secara agresif.
Rupiah pagi ini menguat 14 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp15.343 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.357 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah mungkin masih berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS setelah notulen rapat bank sentral AS menunjukkan bahwa para petinggi The Fed menginginkan pengambilan keputusan pengetatan moneter mempertimbangkan risiko pelambatan ekonomi AS," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Menurut Ariston, hal itu memberikan kesan ke pasar bahwa The Fed mungkin akan menahan diri melakukan pengetatan moneter yang agresif dan indikasi tersebut membantu pelemahan dolar AS untuk sementara.
"Pasar masih menunggu data inflasi konsumen AS nanti malam, dimana hasil yang lebih tinggi dari proyeksi 8,1 persen bisa mendorong penguatan dolar AS lagi terhadap nilai tukar lainnya, dan sebaliknya," ujar Ariston.
Di sisi lain, lanjut Ariston, beberapa sentimen negatif terkait potensi resesi masih memberikan tekanan ke aset berisiko termasuk rupiah, seperti pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh Dana Moneter Internasional (IMF), perang Rusia-Ukraina yang masih berlanjut, dan inflasi global yang terus naik.
"Kondisi tersebut memberi peluang pelemahan rupiah kembali," kata Ariston.
Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) terbaru, IMF memproyeksikan ekonomi global tumbuh sebesar 3,2 persen tahun ini dan 2,7 persen pada 2023, dengan revisi turun 0,2 persen poin untuk 2023 dari perkiraan Juli.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran level Rp15.300 per dolar AS hingga Rp15.380 per dolar AS.
Pada Rabu (12/10) lalu, rupiah ditutup menguat tipis 1 poin atau 0,01 persen ke posisi Rp15.357 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.358 per dolar AS. (*)
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah berpeluang menguat, usai Fed indikasi tahan diri untuk agresif
Berita Terkait
Hendri Septa Datuk Alam Batuah Resmi Jadi Panghulu Kaum Suku Caniago Sumagek
Sabtu, 4 Mei 2024 21:04 Wib
Hendri Septa Bergelar Datuak Alam Batuah Suku Caniago Sumagek
Jumat, 3 Mei 2024 21:40 Wib
Harga emas menguat karena investor cerna keputusan suku bunga The Fed
Jumat, 22 Maret 2024 9:06 Wib
Harga emas naik karena ekspetasi pemangkasan suku bunga
Sabtu, 9 Maret 2024 7:59 Wib
Harga emas naik dampak pernyataan dovish Ketua The Fed
Kamis, 7 Maret 2024 9:22 Wib
Menyingkap masa silam Suku Asmat lewat museum etnografi
Selasa, 20 Februari 2024 10:22 Wib
Selebgram Sarti Suku Badui
Selasa, 13 Februari 2024 16:30 Wib
Gerakan "Sebutir Telur" untuk masa depan anak-anak di Kabupaten Asmat
Senin, 12 Februari 2024 17:15 Wib