Pemkab Agam gratiskan sambungan PDAM 1.466 rumah

id Pemkab Agam,Agam gratiskan sambungan PDAM,Berita agam,Berita sumbar

Pemkab Agam gratiskan sambungan PDAM 1.466 rumah

Kepala Bidang Cipta Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Agam, Widodo Budiyanto. Dok Antara/Yusrizal

Lubukbasung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat menggratiskan sambungan jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk 1.466 unit rumah warga berpenghasilan rendah di lima kecamatan di daerah itu pada 2022.

Kepala Bidang Cipta Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Agam, Widodo Budiyanto di Lubukbasung, Selasa, mengatakan lima kecamatan yakni, Kecamatan Canduang sebanyak 363 unit, Lubukbasung 417 unit, Baso 140 unit, Palupuh 140 unit dan Tanjungraya 406 unit.

"1.466 unit rumah itu berasal dari enam paket pekerjaan dan khusus Kecamatan Tanjungraya dua paket," katanya.

Ia mengatakan, sambungan itu merupakan kegiatan pengelolaan dan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan dana Rp5,88 miliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pada 2022.

Dana itu untuk pengembangan jaringan distribusi dan sambungan rumah di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang sebesar Rp1,46 miliar untuk pemasangan sambungan rumah 363 unit.

Sedangkan pengembangan jaringan distribusi dan sambungan rumah di Nagari Garagahan, Kecamatan Lubukbasung sebesar Rp1,61 miliar untuk 417 unit rumah.

Sementara pengembangan jaringan distribusi dan sambungan rumah di Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso sebesar Rp559,97 juta untuk 140 unit rumah.

Lalu pengembangan jaringan distribusi dan sambungan rumah di Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Palupuh sebesar Rp573,45 juta untuk 140 unit rumah.

Pengembangan jaringan distribusi dan sambungan rumah di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjungraya sebesar Rp1,06 miliar untuk 256 unit rumah.

Selain itu, pengembangan jaringan distribusi dan sambungan rumah di Nagari Tanjungsani, Kecamatan Tanjungraya sebesar Rp614,04 juta untuk 150 unit rumah.

"Realisasi pekerjaan fisik sudah mencapai 50 persen dan kita berharap selesai sesuai kontrak kerja. Program itu memasang meteran dan memperbaiki jaringan rusak secara gratis," katanya.

Ia mengakui, sambungan baru itu merupakan usulan 2021 dengan syarat masyarakat berpenghasilan rendah dan belum memiliki sambungan air bersih.

Sementara tujuan program itu untuk melayani akses air minum bagi masyarakat.