Sebanyak 17 orang warga Pasaman Barat positif HIV/AIDS

id HIV/AIDS pasbar,Dinas Kesehatan Pasaman Barat ,Berita pasbar,Berita sumbar

Sebanyak 17 orang warga Pasaman Barat positif HIV/AIDS

Dinas Kesehatan Pasaman Barat saat melatih kader penyuluh penyakit HIV/AIDS untuk sosialisasi bahaya penyakit itu. (Antara/Altas Maulana).

Simpang Empat (ANTARA) - Sebanyak 17 orang warga Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mengidap penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV)/AIDS hingga saat ini selama 2022.

"17 orang itu ditemukan dan diobati di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dengan rincian 13 laki-laki dan 4 perempuan dengan rentang usia produktif umur 26-44 tahun," kata Plt. Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat Hajran Huda melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Gina Alecia di Simpang Empat, Selasa.

Ia mengatakan terhadap 17 orang itu saat ini diobati di klinik perawatan dukungan dan pengobatan (PDP) HIV/AIDS pada RSUD.

"Saat ini pengobatan pengidap HIV/AIDS sudah bisa dilakukan di RSUD dan selama ini hanya bisa ke rumah sakit yang ada di Kota Padang," katanya.

Menurutnya menyikapi banyaknya ditemukan pengidap HIV/AIDS maka pihaknya bersama RSUD membuka klinik perawatan dukungan dan pengobatan (PDP) untuk meningkatkan imunitas ketahanan tubuh penderita.

Kemudian mengadakan pelatihan terhadap 60 orang kader yang tersebar di 20 puskesmas untuk menyosialisasikan bahaya HIV/AIDS kepada masyarakat.

"Diharapkan kepada masyarakat yang merasa perilaku berisiko dapat memeriksakan kesehatan kepada tenaga kesehatan terdekat," katanya.

Selanjutnya tidak melakukan seks bebas karena penyakit HIV/AIDS merupakan penyakit menular serta resiko perilaku dengan waspada jarum suntik, transfusi darah, dari ibu ke janin dan perilaku menyimpang lainnya.

"Penyakit ini membuat ciri daya tahan tubuh mudah menurun dan mudah terserang penyakit penyakit. Makanya bagi yang merasa berperilaku menyimpang segera melakukan pemeriksaan," harapnya.

Ia menambahkan dengan adanya klinik perawatan dukungan dan pengobatan (PDP) maka masyarakat yang ingin berobat atau pemeriksaan tanpa perlu ke rumah sakit di Kota Padang lagi. ***3***