Painan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat mengusulkan 1.575 sambung baru air minum perpipaan bagi masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Novi Irawan menyampaikan usulan itu merupakan tindak lanjut Surat Direktur Air Minum Kementerian PU tentang perpanjangan minat program hibah air minum tahun anggaran 2022.
"Berdasarkan surat tersebut pemerintah kabupaten menyanggupi, karena memang kebutuhan sambung baru, khususnya bagi warga kurang masih banyak," ungkapnya di Painan.
Berdasarkan Surat Direktur Air Minum Kementerian PU dengan PR.0101-CA/147 pada 14 April 2022 pemerintah kabupaten menyatakan minat dan kesanggupannya mengikuti program tersebut.
Usulan tersebar pada delapan kecamatan dari 15 kecamatan yang ada antara lain Kecamatan Silaut, Linggo Sari Baganti, IV Jurai, Bayang, Lengayang, Koto XI Tarusan dan Sutera.
Dari delapan kecamatan yang itu usulan sambungan paling banyak terdapat pada Kecamatan Linggo Sari Baganti dengan 459 sambungan. Kemudian disusul Kecamatan 15 sambungan dan diikuti Kecamatan Silaut 141 sambungan.
Bahkan menyanggupi alokasi dana sebesar Rp3 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membiayai pelaksanaan penyediaan pelayanan air minum perpipaan sesuai yang diusulkan.
Pemerintah kabupaten pun telah mengirim surat balasan terkait kesanggupan dan persetujuan yang telah ditandatangani Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar ke Kementerian PU.
Ia melanjutkan selain untuk percepatan pemenuhan kebutuhan layanan dasar air bersih bagi masyarakat kurang mampu, program itu sejalan dengan target tingkat layanan air bersih.
Pemerintah Kabupaten dalam RPJMD 2021-2026 pemerintah kabupaten pada 2023 menargetkan tingkat ketersediaan layanan sarana air bersih rumah tangga mencapai 90,08 persen.
Target tersebut tercatat lebih tinggi dari tahun ini yang sebesar 89,37 persen. "Kini rumah tangga yang sudah terlayani sarana air bersih 87,80 persen. Itu hasil pendataan 2021," jelas Novi.
Selain dalam rangka pemenuhan layanan air bersih bagi rumah tangga, persetujuan dan kesanggupan pembiayaan sambung baru itu sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat miskin dan rentan miskin.
Pemerintah kabupaten meyakini dengan Ketersediaan sarana sarana air minum dan sanitasi layak otomatis kualitas hidup dan kesehatan masyarakat miskin dan rentan miskin bakal lebih baik.
Kondisi kesehatan yang lebih baik bakal meningkatkan produktivitas bakal, sehingga secara perlahan keluarga miskin dan rentan miskin dapat memperbaiki kesejahteraan mereka dan terbebas dari kemiskinan.
"Mudah-mudahan target yang ditetapkan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat Pesisir Selatan dapat tercapai," ujarnya.
Berita Terkait
Pasien KLB Diare bertambah di Pesisir Selatan
Rabu, 8 Mei 2024 15:41 Wib
Edukasi pencegahan diare di Pesisir Selatan
Rabu, 8 Mei 2024 15:33 Wib
Sumber mata air di Pesisir Selatan
Rabu, 8 Mei 2024 15:29 Wib
Jumlah kasus diare di Pesisir Selatan sudah melandai
Rabu, 8 Mei 2024 15:05 Wib
Kadinkes: Tingkat bakteri E coli di air Pincuran Silangit 6300/250 ml
Rabu, 8 Mei 2024 14:21 Wib
BMKG imbau waspada banjir rob di pesisir Indonesia
Rabu, 8 Mei 2024 12:02 Wib
Kadinkes Sumbar: Jumlah kasus diare di Pesisir Selatan sudah melandai
Rabu, 8 Mei 2024 7:45 Wib
KLB diare di Pesisir Selatan Sumbar
Selasa, 7 Mei 2024 15:56 Wib