Lubuk Basung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat merangkul seluruh tokoh pendidikan yang juga putra dan putri daerah itu dalam membangun sumber daya manusia agar visi dan misi bisa terwujud.
Bupati Agam, Andri Warman di Lubukbasung, Minggu, mengatakan tokoh pendidikan yang dirangkul itu yakni, Prof Ilza Mahyuni guru besar Universitas Negeri Jakarta, Prof Syofiarma Marsidin senat Universitas Negeri Padang, Prof Ratna Sari Dewi guru besar UIN Ciputat, Prof Maizar Rahman dan lainnya.
"Mereka merupakan putra dan putri Agam yang hebat di bidang pendidikan," katanya.
Ia mengatakan, mereka tersebut bakal mengabdi di kampung halaman dalam membangun sumber daya manusia lebih maju lagi.
Mereka mengabdikan diri ke Agam murni untuk meningkatkan sumber daya manusia di daerah itu, sehingga visi dan misi Agam bisa terwujud untuk menjadikan Agam lebih maju.
"Saya akan mencari putra dan putri Agam yang bisa membantu kita dalam meningkatkan sumber daya manusia," katanya.
Ia menambahkan, kata kunci dalam membangun Agam berada di sumber daya manusia. Kalau kualitas sumber daya manusia sudah bagus, maka mimpi dan visi akan terwujud.
Kalau sumber daya manusia kurang bagus, maka akan repot pemerintah dan program tersebut tidak begitu jalan.
"Sebelum program jalan, kita harus meningkatkan sumber daya manusia di daerah itu, agar berjalan dengan baik dan tanpa ada tantangan," katanya.
Kedepan, tambahnya, setiap nagari atau desa adat di daerah itu bakal memiliki ikon daerah.
Saat ini, sudah ada nagari yang diresmikan dengan memiliki ikon seperti, Kampung Inggris di Nagari Biaro Gadang Kecamatan Ampekangkek, Nagari Gaduik Kecamatan Tilatangkamang, Batu Palano Kecamatan Sungaipua, Nagari Lawang Kecamatan Matur dan Nagari Manggopoh Kecamatan Lubukbasung.
Untuk Kampung Tahfizh di Nagari Sungai Tanang Kecamatan Banuhampu, Kampung Santri di Nagari Canduang Koto Laweh Kecamatan Canduang, Kampung Adat di Nagari Sungai Batang Kecamatan Tanjungraya dan lainnya.
"Setiap nagari bakal kita buat ikon dan kami siap memfasilitasinya. Potensi itu bisa menjadi destinasi wisata," katanya. (*)