Kerap dilanda hujan disertai angin kencang, warga Solok Selatan diimbau waspadai bencana hidrometeorologi

id bencana hidrometerologi,bpbd solok selatan,pohon tumbang di solok selatan,sumatera barat

Kerap dilanda hujan disertai angin kencang, warga Solok Selatan diimbau waspadai bencana hidrometeorologi

Personel BPBD Solok Selatan bersama warga membersihkan pohon tumbang yang menimpa rumah warga di Ampalu, Nagari Alam Pauh Duo, Kec. Pauh Duo, Solok Selatan, Minggu (26/6) (ANTARA/HO-BPBD Solok Selatan)

Padang Aro (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Sumatera Barat, mengimbau warga setempat mewaspadai bencana hidrometeorologi mengingat daerah itu mulai kerap dilanda hujan disertai angin kencang akhir-akhir ini.

"Sabtu (25/6) sore, satu rumah warga di Ampalu, Kecamatan Puh Duo tertimpa pohon yang roboh karena diterjang angin kencang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," kata Kepala Pelaksana BPBD Solok Selatan Novi Hendrik di Padang Aro, Minggu.

Petugas, katanya telah membersihkan material pohon yang menimpa rumah milik Abul/ Ema (50) dan pemerintah telah memberikan bantuan, mulai dari sembako, seng untuk perbaikan atap rumah yang rusak, serta uang tunai dari Baznas.

Solok Selatan, katanya selain rawan bencana banjir dan longsor, juga rawan bencana pohon tumbang karena warga kebiasaan yang menanam pohon di pekarangan rumah. "Ada juga warga yang membuat rumah lahan yang sebelumnya merupakan ladang atau perkebunan yang telah ditanami pepohonan," katanya.

Ia mengimbau agar warga menebang pohon yang berada di pekarangan rumah yang berpotensi roboh untuk menghindari bencana.

Novi mengatakan bahwa tujuh kecamatan di Solok Selatan memiliki potensi banjir karena memiliki sungai besar maupun kecil yang tiba-tiba bisa melimpah saat hujan deras mengguyur.

Tanah bergerak, katanya juga menjadi ancaman di sejumlah daerah di Solok Selatan karena daerah itu memiliki wilayah-wilayah perbukitan yang telah menjadi permukiman warga.

Dalam upaya meminimalisasi dampak bencana, katanya pemerintah pusat telah membentuk desa tangguh bencana di kabupaten yang berbatasan dengan Kerinci Jambi ini. "Sudah ada 6 nagari, dan tahun ini akan ditambah satu lagi di daerah Pauh Duo," katanya.

Ia mendorong pemerintah nagari yang daerahnya telah dikukuhkan sebagai desa tangguh bencana mengaktifkan kembali sumber daya masyarakatnya sehingga bisa mengurangi risiko bencana. "Kami ingin ketika ada bencana mereka ada," ujarnya.