PLN Riau: Musim Mudik Kurangi Beban Energi

id PLN Riau: Musim Mudik Kurangi Beban Energi

Pekanbaru, (Antara) - Perusahaan Listrik Negara Wilayah Riau dan Kepulauan Riau memprediksi musim mudik Idul Fitri 2013 akan mengurangi beban energi listrik yang saat ini normalnya mencapai lebih 400 Megawatt. "Itu karena kebanyakan warga di Riau khususnya Pekanbaru merupakan warga pendatang yang rata-rata memang mudik setiap tahun," kata Humas PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) Syairul yang ditemui di ruang kerjanya di Pekanbaru, Selasa. Kendati demikian, Syairul belum dapat memastikan jumlah atau persentase penurunan beban puncak saat musim mudik mendatang. Yang jelas, kata Syairul, saat musim mudik hingga memasuki arus balik Lebaran mendatang, beban kebutuhan energi listrik akan berkurang, khususnya pada malam hari. Jika biasanya beban puncak mencapai lebih 400 MW pada malam hari, kata dia, maka sangat dimungkinkan ketika musim mudik atau saat Lebaran, beban puncak berada di bawah 400 MW. "Banyaknya warga pendatang yang pulang kampung adalah alasan kami memprediksi kemungkinan itu. Namun persentasenya tidak akan besar," katanya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau menyebutkan, saat ini daratan provinsi yang berada di seberang Malaka, Malaysia, ini dihuni oleh sebanyak lebih dari 5 juta jiwa. Pemerintah daerah setempat memperkirakan, sekitar lebih dari 30 persen dari 5 juta jiwa penduduk tersebut merupakan kalangan pedatang yang mengisi setiap wilayah daratan kabupaten dan kota di Riau. "Jika sekitar 30 persen warga penduduk pendatang itu mudik semuanya, bukan berarti penurunan beban energi listrik juga turut mencapai 30 persen. Karena yang terdata sebagai pelanggan PLN bukan ber jiwa atau per kepala keluarga, melainkan per unit rumah atau bangunan," katanya. Makanya, kata Humas PLN, pihaknya belum bisa memastikan persentase pengurangan beban kebutuhan energi listrik saat musim mudik tersebut. Ia kembali menjelaskan, pastinya ketika satu rumah yang ditinggal penghuninya yang mudik, maka secara otomatis pemakaian listrik akan menjadi berkurang. "Mulai dari penggunaan perangkat elektronik, mesin pompa air dan AC (mesin pendingin). Kondisi demikian sekaligus akan menghemat bahan bakar minyak karena sebagian pembangkit PLN adalah PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)," katanya. (*/sun)