Pustrans Unand dan Katua Teknik Sipil cari solusi kemacetan di Sumbar saat Lebaran

id Pustrans Unand,Alumni Teknik Sipil unand,fgd unand

Pustrans Unand dan Katua Teknik Sipil cari solusi kemacetan di Sumbar saat Lebaran

FGD mencari solusi kemacetan di Sumbar.(Antara/HO-Pustran Unand)

Padang (ANTARA) - Pusat Transportasi (Pustrans) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas bersama Keluarga Alumni Teknik Sipil Universitas Andalas (Katua Teknik Sipil) menggelar diskusi kelompok terpumpun dalam rangka mencari solusi kemacetan di Sumbar saat Lebaran.

Mengambil tema “Mengurai Sengkarut Transportasi Mudik Lebaran di Sumatera Barat” acara menghadirkan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi sebagai pembicarapKunci, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Univiersitas Andalas Uyung Gatot dan Ketua Pustrans Yosritzal sebagai Pemapar Materi Pemantik Diskusi.

Dalam paparannya, Mahyeldi mengakui terjadi perlambatan dalam arus lalu lintas selama mudik akibat tingginya volume lalu lintas serta pengaruh banyaknya hambatan samping dan persimpangan.

“Aktivitas pasar tumpah, objek wisata, SPBU dan lokasi kuliner berkontribusi besar dalam perlambatan arus lalu lintas tersebut, kata Mahyeldi.

Gubernur memaparkan memaparkan strategi jangka pendek, menengah dan panjang untuk mengatasi masalah kemacetan di Sumatera Barat.

“Kita akan dorong percepatan realisasi jalan Tol Padang-Pekan Baru dan Dharmasraya-Inhu-Rengat,” katanya.

Sementara itu, Ketua Pustrans, Yosritzal menyampaikan terjadinya perlambatan pada saat mudik dapat dimaklumi karena memang jalan tidak di desain untuk menampung volume lalu lintas yang demikian besar.

“Namun demikian, jangan sampai terjadi traffic gridlock di titik-titik persimpangan. Di sinilah perannya petugas pengatur lalu lintas. Petugas harus segera mengurai penumpukan kendaraan sebelum membesar dan semakin sulit diselesaikan, kata Yosritzal.

Ia menilai reaktivasi jalur Kereta Api Padang-Padang Panjang-Bukittinggi-Payakumbuh dan penambahan jalur alternatif merupakan solusi jangka panjang.

“Reaktivasi jalur Kereta Api Padang-Padang Panjang-Bukittinggi-Payakumbuh merupakan impian saya memecah kemacetan Padang Bukittinggi, katanya.

Begitu juga penyelesaian Jalur jalan Lubuk Minturun – Paninggahan, serta barter Jalan Nasional di pinggir danau Singkarak dengan jalan Provinsi dari Ampang Kualo menuju Bukit Kandung via Aripan, Tanjung Alai, Kacang diyakini akan banyak membantu mengurangi beban lalu lintas pada jalur Sitinjau Laut.”

Penggagas kegiatan FGD , Ilhamsyah Mirman yang juga Ketua Katua Teknik Sipil mengatakan kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk partisipasi Pustrans dan Katua Teknik Sipil dalam mencarikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh Sumatera Barat.

“Dari ruangan yang sederhana ini, diharapkan akan muncul ide-ide cerdas untuk mengatasi kemacetan di Sumatera Barat.” Kata Ilhamsyah

Kegiatan FGD tersebut mendapat apresiasi dari banyak pihak karena berhasil mempertemukan pemangku kepentingan untuk bersama mencari solusi yang paling efektif mengatasi macet tersebut.

“Hebat, ini adalah pertemuan tatap muka pertama yang saya tahu membahas mudik dan menghadirkan seluruh pemangku kepentingan. Hendaknya jangan sampai di sini saja, mesti ada tindakan nyata agar kemacetan yang sama tidak terulang lagi pada tahun depan.” ungkap Asistem Ombudsman Sumbar Adel Wahidi.

Acara FGD yang dipandu oleh Bayu M Adji (Sekretaris Pustrans) tersebut menampilkan narasumber dari berbagai latar belakang yaitu Anggota Komisi IV DPRD Sumbar Nurfirmanwansyah, Kepala BPJN Sumbar Syahputra A Gani, Kepala BTPW Sumbagbar Suranto.

Kemudian Kadishub Sumbar Herri Noviardi, Kabalitbang Sumbar Reti Wafda, Ketua MTI Sumbar Purnawan, Ketua MASKA Sumbar Yossyafra.